DPR RI Asal Aceh Dinilai Gagal Perjuangkan Revisi UUPA

DIALEKSIS.COM | Nagan Raya - Kegagalan anggota DPR RI asal Aceh memasukkan revisi Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) menuai kritik dari masyarakat.

Abdi Yusrizal, mantan anggota DPRK Nagan Raya periode 2004-2009, menilai para legislator Aceh di Senayan tidak serius memperjuangkan aspirasi rakyat.

“Mereka sibuk dengan agenda partai masing-masing. Buktinya, revisi UUPA yang sangat penting bagi masa depan otonomi khusus tidak masuk prioritas legislasi,” katanya di Nagan Raya, Kamis (11/9/2025).

Menurut Abdi, tidak adanya konsolidasi politik internal menjadi faktor utama. Tidak ada kesatuan sikap, apalagi kaukus Aceh yang solid untuk melobi fraksi besar di Senayan. 

"Akibatnya isu Aceh tenggelam di tengah hiruk pikuk politik nasional," ujarnya.

Ia menambahkan, para anggota DPR RI asal Aceh kini hanya terlihat nyaman dengan statusnya sebagai wakil rakyat tanpa beban perjuangan.

“Kehadiran mereka di Senayan seperti hanya untuk melengkapi kursi, bukan memperjuangkan substansi. Aspirasi Aceh akhirnya tersisih, dan ini pengkhianatan politik", tegasnya.

Abdi juga mengingatkan bahwa revisi UUPA menyangkut kepastian hukum dan keberlanjutan MoU Helsinki yang menjadi dasar perdamaian Aceh. Ia menilai jika kegagalan ini terus berlanjut, masa depan otonomi khusus Aceh akan semakin tidak pasti.

“Kalau terus begini, keberadaan mereka di Senayan hanya menghabiskan anggaran negara tanpa manfaat bagi rakyat Aceh. Lebih baik mereka pulang saja daripada mempermalukan daerah,” pungkas Abdi. [*]