Debat Kedua, Ketua KIP Aceh Ajak Kandidat Tawarkan Solusi Nyata untuk Perekonomian
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Ketua KIP Aceh, Agusni AH saat menyampaikan sambutan Debat Publik Kedua Calon Gubernur Aceh dan Calon Wakil Gubernur Aceh pada Jumat (1/11/2024). [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dua pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur Aceh, nomor urut 1 Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi dan nomor urut 2 Muzakkir Manaf (Mualem) - Fadhlullah (Dek Fadh), kembali bersaing dalam debat kedua yang berlangsung di The Pade Hotel, Lampeneurut, Darul Imarah, Aceh Besar, Jumat malam (1/11/2024).
Disiarkan langsung oleh TVRI dan juga melalui kanal Youtube KIP Aceh, debat ini menyedot perhatian masyarakat yang ingin menyimak visi dan solusi konkret dari kedua paslon terkait isu krusial: pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Ketua KIP Aceh, Agusni AH saat memberikan sambutan menekankan pentingnya debat ini sebagai sarana untuk memberikan kesempatan bagi masing-masing kandidat memperlihatkan pandangan mereka mengenai masa depan Aceh yang lebih sejahtera.
"Debat kedua ini adalah momen penting bagi para pasangan calon untuk melukis kanvas demokrasi di Aceh. Momen ini tak hanya menjadi panggung untuk kandidat menunjukkan gagasan dan komitmen, tetapi juga sebagai pembuktian kepada rakyat Aceh tentang keseriusan mereka dalam membawa kesejahteraan," tutur Agusni.
Agusni juga menyoroti tema debat yang diusung, yakni pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sebagai isu yang sangat relevan dalam upaya membawa Aceh menjadi wilayah yang maju dan mandiri.
"Tema ini menantang kandidat untuk merumuskan visi yang mampu membawa Aceh menjadi negeri yang makmur. Aceh memiliki sejarah panjang sebagai negeri yang pernah berjaya, dan sekarang tantangannya adalah bagaimana para pemimpin ke depan bisa mengembalikan kejayaan itu dalam konteks modern," ujar Agusni.
Malam ini, kedua pasangan calon diharapkan dapat menunjukkan kedalaman pemikiran mereka, terutama dalam aspek transformasi potensi ekonomi lokal.
Agusni berharap para kandidat mampu menawarkan inovasi-inovasi dalam berbagai aspek, seperti pemberdayaan sumber daya lokal, memperkuat ekonomi berbasis keadilan, dan merancang distribusi kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Aceh.
Menurutnya, masyarakat Aceh menanti solusi konkret untuk mengatasi permasalahan ekonomi, yang tak hanya berfokus pada pertumbuhan angka semata, tetapi juga pada kualitas hidup masyarakat.
Agusni menjelaskan bahwa dalam debat kedua ini, masyarakat Aceh memiliki kesempatan untuk mendengarkan, menyimak, dan menilai setiap pernyataan serta gagasan dari masing-masing calon.
"Walaupun acara ini digelar terbatas di lokasi, kami percaya bahwa setiap lapisan masyarakat Aceh pasti akan menyaksikan debat ini, baik melalui siaran televisi maupun daring. Inilah kesempatan bagi rakyat untuk mengenal lebih dalam visi dari para calon pemimpin Aceh," tambahnya.
Selain itu, Agusni juga mengingatkan seluruh peserta debat, baik paslon maupun para pendukung yang hadir, untuk mengikuti aturan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang telah disepakati bersama.
"Kehadiran kita di sini adalah cerminan dari kesungguhan kita dalam membangun Aceh. Kami yakin, semua yang hadir malam ini adalah insan-insan pilihan yang memiliki semangat dan harapan besar untuk Aceh yang lebih baik," kata Agusni.
Debat ini diharapkan tidak hanya menghasilkan pertukaran gagasan, tetapi juga dapat memancarkan semangat kasih sayang dan persatuan di antara para kandidat serta pendukungnya.
Agusni menegaskan pentingnya debat ini sebagai wadah demokrasi yang adil dan terbuka bagi kedua paslon untuk menunjukkan kesiapan mereka dalam memimpin Aceh menuju masa depan yang lebih baik.
Kedua pasangan calon diharapkan dapat menjawab tantangan ini dengan memberikan jawaban yang mendalam dan solusi nyata yang akan mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat.
"Mari kita mulai debat ini dengan niat tulus untuk kebaikan Aceh tercinta. Semoga debat ini menjadi momentum yang membawa kita pada kebahagiaan dan kesejahteraan bersama," tutup Agusni.[nh]