Salah satu Baliho dengan ajakan memilih terpasang dipintu masuk Pantai Jangka tepatnya di depan Sekolah Dasar Keude Jangka Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen. [Foto: Fajri Bugak/Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Bireuen - Sejumlah peserta Pemilu 2024 mendatang sudah mulai memasang spanduk dan baliho dengan ajak memilih disejumlah lokasi yang ada di Kabupaten Bireuen.

Padahal, secara regulasi hukum sebelum adanya penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) dari KIP Bireuen pemasangan baliho dan spanduk tersebut masih dilarang.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Bireuen, Rahmad. S.Sos.,M.AP ditanya Dialeksis.com mengenai pemasangan Spanduk dan Baliho sejumlah Caleg tersebut menjelaskan sampai saat ini pihaknya belum memiliki kewenangan penuh untuk melakukan penindakan.

Hal ini karena selain belum masa kampanye, penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) pun belum ditetapkan olehKIP. 

"Sekarang sebenarnya baru tahap sosialisasi. Kalau sudah ada nomor urut, ajakan memilih itu sebenarnya belum dibolehkan," kata Rahmad, Minggu, (15/10/2023) kepada Dialeksis.com.

Meskipun demikian kata Rahmad, pihaknya jika menemukan spanduk dan baliho ajakan memilih sudah ada nomor urut. Bawaslu Bireuen melakukan pendekatan secara Humanis kepada Parpol maupun Caleg. 

"Kalau ada di Kecamatan, Kita perintah Panwascam untuk melakukan pendekatan secara humanis," jelasnya.

Sampai saat ini, kata Ketua Bawaslu Bireuen, Pihaknya sudah menyurati Pemkab Bireuen terkait dengan banyaknya spanduk Caleg yang bertebaran di Kota. 

"Pemkab punya Juknis tersendiri dalam menertibkan karena Pemkab punya Qanun yang mengatur tentang Papan Reklame. Begitu juga pimpinan Parpol sudah kita surati," tutup Rahmad.

Amatan Dialeksis.com disejumlah tempat keramaian mulai Gandapura hingga sampai Samalanga, sejumlah Baliho Calon Legislatif (Caleg) Peserta Pemilu 2024 mulai bertebaran. (Fajri Bugak)