Bermitra dengan Partai Nasional, Partai Lokal Aceh Raih Kejayaan di DPR RI
Font: Ukuran: - +
Reporter : Biyu
Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Syiah Kuala, Saddam Rafsanjani. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Keberhasilan partai lokal dalam menjalin afiliasi politik dengan Parpol Nasional (Parnas) menjadi sorotan utama dalam dinamika politik Indonesia.
Membahas hal itu, Dialeksis.com (15/01/2024) menghubungi Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Syiah Kuala, Saddam Rafsanjani, dirinya menjelaskan strategi parlok berafiliasi dengan partai nasional diuraikan dengan cermat dan mendalam.
Menurut Rafsanjani, partai lokal yang mampu menjalankan kemitraan strategis dengan Parnas memiliki potensi besar untuk mendudukkan wakilnya di DPR RI.
"Afiliasi politik dengan partai nasional membuka pintu lebar-lebar menuju panggung nasional, dan partai lokal yang bijak akan mampu memanfaatkannya," ujar Rafsanjani.
Salah satu kunci keberhasilan, menurut Rafsanjani, adalah sinkronisasi visi dan misi antara partai lokal dengan Parnas. Pemahaman mendalam terhadap isu-isu nasional, sekaligus menjaga identitas lokal, menjadi landasan kokoh dalam membangun kerjasama.
Ia lanjut menjelaskan, dalam beberapa kontestasi politik terkini, partai lokal di Aceh telah membuktikan kemampuannya berkolaborasi seperti Gerindra dengan Partai Aceh. Bahkan ada kader partai lokal yakni Partai Aceh mendorong kadernya masuk ke partai nasional agar dapat menduduki posisi di pusat.
“Hal ini mencerminkan adanya dinamika baru dalam politik Indonesia, di mana partai lokal tidak lagi hanya berperan sebagai pelengkap, melainkan pemain utama dalam panggung nasional,” tegasnya.
Rafsanjani menambahkan, "Afiliasi politik dengan partai nasional bukan hanya sekadar alat untuk mencapai kursi di DPR RI, tetapi juga sebagai sarana memperjuangkan aspirasi dan kepentingan daerah secara lebih efektif."
Semakin perkembangnya relasi kedua belah pihak, menurut Rafsanjani penting disusun blue print (road map) dalam berbagi peran guna membuat perubahan berarti bagi masyarakat Aceh secara kesejahteraan, pembangunan, dan perkembangan ekonominya.
“Untuk itu perlu dupakat keduanya agar mensukseskan agenda nasional di Aceh maupun sebaliknya mensukseskan agenda Aceh di nasional,” jelasnya.
Harapan dari Rafsanjani pemikirannya dapat di dengar partai lokal dan nasional di Aceh maupun pusat sehingga memahami utuh peran partai lokal dan afiliasi politiknya dengan Parnas dalam mengukir jejak di DPR RI.