Bantah Dukung Bustami, Ketua KPA Tamiang: Jangan Bawa Nama KPA untuk Pribadi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Aceh Tamiang, Panglima Kureng atau Ishak. Dokumen untuk dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Aceh Tamiang, Panglima Kureng atau Ishak, dengan tegas membantah tudingan adanya pihak yang mengatasnamakan KPA mendukung pasangan calon gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah.
Ia menyebut kabar tersebut sebagai informasi tidak benar dan hoaks yang sengaja disebarkan untuk mengaburkan fakta politik di lapangan.
Panglima Kureng memastikan bahwa seluruh mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang tergabung dalam KPA Aceh Tamiang mendukung penuh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf (Mualem) dan H. Fadhlullah (Dek Fadh).
Pernyataan tersebut sejalan dengan maklumat resmi dari KPA Pusat melalui surat bernomor 18/KPA/X/2024, yang ditandatangani langsung oleh H. Muzakir Manaf pada 11 Oktober 2024 di Banda Aceh.
"Saya sampaikan dengan tegas kepada seluruh anggota KPA Wilayah Aceh Tamiang bahwa mereka wajib mendukung pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf dan Fadhlullah," ujar Kureng kepada Dialeksis.com pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Kureng menegaskan bahwa hampir 100 persen anggota KPA Aceh Tamiang sepenuhnya mendukung Muallem dan Dek Fadh dalam kontestasi Pilkada Aceh 2024.
Menurutnya, keputusan ini merupakan hasil dari konsolidasi internal yang solid dan mengikuti arahan dari KPA Pusat.
Dukungan ini tidak hanya soal kepatuhan organisasi, tetapi juga sebagai bagian dari komitmen untuk melanjutkan perjuangan politik mantan kombatan GAM di jalur demokrasi.
"Seluruh anggota kami di Aceh Tamiang berada di belakang Muallem dan Dek Fadh. Ini bukan hanya tentang pilihan politik, tapi juga tanggung jawab moral dan historis kami sebagai bagian dari KPA," tambahnya.
Terkait isu adanya anggota KPA yang mendukung Bustami Hamzah, Kureng menilai bahwa hal tersebut merupakan ulah segelintir orang yang tidak sejalan dengan keputusan organisasi.
Ia mengakui bahwa dalam politik, perbedaan pendapat merupakan hal yang lumrah, namun ia mengingatkan agar jangan sekali-kali membawa nama KPA dalam mendukung calon lain secara pribadi.
"Satu atau dua orang yang tidak sejalan karena alasan pribadi itu biasa. Silakan saja tidak ikut keputusan KPA, tapi saya ingatkan, jangan pernah bawa-bawa nama KPA ketika dukungan itu bersifat pribadi," tegasnya.
Kureng juga berpesan agar seluruh anggota KPA tetap menjaga hubungan baik meskipun terdapat perbedaan pilihan politik.
Menurutnya, politik hanya bersifat sementara, sementara silaturahmi dan persatuan harus terus dijaga, terutama dalam suasana Pilkada yang rawan dipolitisasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
"Yang penting, tetap jaga silaturahmi. Politik hanya sementara. Ciptakan Pilkada damai di Aceh Tamiang dan jangan pernah mau dijadikan alat demi kepentingan orang lain," tutupnya.