Beranda / Politik dan Hukum / Azhari-Zulkarnaen Usung Visi Kota Lhokseumawe Bersyariat dan Istimewa

Azhari-Zulkarnaen Usung Visi Kota Lhokseumawe Bersyariat dan Istimewa

Sabtu, 23 November 2024 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Calon pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe nomor urut 01, Azhari dan Zulkarnaen (AZKAR). [Foto: Tangkapan layar oleh Naufal/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Calon pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe nomor urut 01, Azhari dan Zulkarnaen (AZKAR), memaparkan visi dan misi mereka dalam debat publik kedua yang digelar Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe pada 21 November 2024. 

Dalam debat publik tersebut, pasangan AZKAR menekankan komitmen mereka untuk menjadikan Lhokseumawe sebagai kota yang bersyariat dan istimewa.

Azhari, calon wali kota, mengungkapkan bahwa visi mereka mengacu pada kekayaan sejarah dan nilai-nilai luhur Aceh. 

“Visi kami adalah menjadikan kota Lhokseumawe bersyariat dan istimewa. Aceh sudah menerapkan syariat Islam sejak masa Sultan Iskandar Muda hingga sekarang. Kami ingin nilai-nilai itu semakin kokoh tertanam dalam kehidupan masyarakat,” ujarnya yang dikutip media dialeksis.com, Sabtu (23/11/2024).

Pasangan AZKAR menegaskan bahwa komitmen terhadap syariat Islam dituangkan dalam misi mereka yang dirumuskan dalam konsep “5T”. 

“Kami akan Tegakkan syariat Islam dan shalat lima waktu dalam seluruh sendi-sendi kehidupan kita. Bahkan, APBK (Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota) akan difokuskan pada program-program penegakan syariat Islam,” papar Azhari.

Ia menambahkan bahwa pembangunan kota harus lebih inovatif dan tidak hanya berkutat pada persoalan yang sama dari waktu ke waktu. 


"Gak asyik kalau hanya memperbaiki itu-itu saja. Kita perlu gebrakan baru untuk menjadikan Lhokseumawe lebih baik,” tambahnya.

Selain syariat, pasangan AZKAR juga menyoroti keistimewaan Lhokseumawe yang ingin mereka wujudkan melalui pengentasan pengangguran dan kemiskinan. 

“Istimewa bagi kami berarti tanpa pengangguran. Usia produktif 20 hingga 60 tahun wajib memiliki pekerjaan dan pendapatan yang layak,” ungkapnya.

Pasangan ini juga berkomitmen untuk memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan, termasuk lansia, disabilitas, dan masyarakat miskin. 

"Istimewa juga berarti tanpa kemiskinan, khususnya bagi mereka yang membutuhkan perlindungan sosial,” lanjutnya.

Dalam debat publik kedua ini, Azhari dan Zulkarnaen juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi mereka. 

"Kota ini adalah milik kita bersama. Perubahan yang kami tawarkan membutuhkan kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah, tokoh agama, hingga masyarakat umum,” kata Azhari.

Pasangan AZKAR mengajak masyarakat Lhokseumawe untuk memberikan dukungan kepada mereka pada hari pemilihan. 

"Mari bersama-sama kita bangun Lhokseumawe yang lebih baik. Pilihan Anda pada 27 November nanti akan menentukan masa depan kota kita,” serunya.[nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda