Beranda / Politik dan Hukum / Hari Pilkada, KIP Banda Aceh Imbau Warga Tidak Mudik atau Pergi Wisata

Hari Pilkada, KIP Banda Aceh Imbau Warga Tidak Mudik atau Pergi Wisata

Sabtu, 23 November 2024 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Kupie Beungoh bersama Forkopimda dan wartawan di Warkop Solong Ulee Kareng, Jumat (22/11/2024). [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh mengimbau para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan swasta untuk tidak menjadikan hari pencoblosan Pilkada sebagai kesempatan untuk mudik atau berekreasi. 

Hal ini disampaikan oleh Ketua KIP Kota Banda Aceh, Yusri Razali, dalam acara Kupie Beungoh bersama Forkopimda dan wartawan di Warkop Solong Ulee Kareng, Jumat (22/11/2024).

"Kami imbau PNS dan karyawan swasta yang diliburkan pada hari Rabu nanti, jangan mudik atau pulang kampung, dan jangan pergi ke tempat wisata," tegas Yusri kepada awak media.

Menurut Yusri, salah satu tantangan besar Pilkada di Banda Aceh adalah rendahnya tingkat partisipasi pemilih dibandingkan daerah lain. Warga kota cenderung memanfaatkan hari libur sebagai waktu untuk bepergian. 

"Rata-rata pemilih bekerja di sektor pemerintah. Kalau banyak hari libur, mereka pulang kampung atau ke tempat wisata. Karena itu, pemilihan dilaksanakan pada hari Rabu supaya tidak berdekatan dengan tanggal merah lainnya," jelas Yusri.

Ia juga menyoroti perbedaan strategi penyampaian informasi antara Banda Aceh dan wilayah pedesaan. "Di daerah lain, informasi bisa diumumkan di meunasah Gampong. Tapi di Banda Aceh, warga cenderung tidak berada di rumah saat hari libur, sehingga tantangan untuk menyampaikan informasi lebih besar," ungkapnya.

KIP Banda Aceh telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Salah satunya melalui rapat koordinasi dan sosialisasi dengan perangkat desa. 

Langkah ini dilakukan agar masyarakat sadar akan pentingnya hadir di TPS pada 27 November mendatang untuk memilih wali kota, wakil wali kota, gubernur, dan wakil gubernur Aceh.

"Target kami untuk partisipasi masyarakat pada Pilkada kali ini adalah 85 persen. Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk datang ke TPS dan menggunakan hak suara," ujar Yusri.

Imbauan ini juga merupakan bagian dari upaya menciptakan pemilu yang berkualitas dan representatif. Menurut Yusri, tingkat partisipasi yang tinggi tidak hanya mencerminkan kesadaran demokrasi masyarakat, tetapi juga menjadi indikator keberhasilan Pilkada.

"Pemilu bukan hanya hak, tetapi juga tanggung jawab. Memilih pemimpin adalah keputusan besar yang memengaruhi masa depan kota ini," tambahnya.

KIP Banda Aceh mengingatkan bahwa hari pencoblosan adalah momen penting yang seharusnya dimanfaatkan untuk menentukan masa depan daerah, bukan untuk sekadar berlibur. 

Dengan pemilu yang akan digelar pada 27 November 2024, diharapkan warga kota dapat mendukung tercapainya target partisipasi dan menjaga kelancaran pesta demokrasi.

Melalui imbauan ini, KIP Banda Aceh berharap warga kota sadar akan pentingnya peran mereka dalam menentukan arah pembangunan Banda Aceh ke depan. 

"Mari bersama-sama kita jadikan Pilkada kali ini sebagai momentum untuk memperkuat demokrasi di Banda Aceh," tutup Yusri. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda