Wasekjen PISPI Tawarkan Solusi Jitu Bebas Kemiskinan di Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Ratnalia
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI), Nurchalis, S.P., M.Si. Foto: net
DIALEKSIS.COM | Aceh - Meski angka kemiskinan di Aceh mengalami penurunan tipis, provinsi ini masih tercatat sebagai yang termiskin di Sumatera. Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI), Nurchalis, S.P., M.Si, mengusulkan lima program konkret untuk mengatasi masalah ini.
"Penurunan 0,22 persen masih jauh dari harapan. Kita membutuhkan langkah-langkah transformatif," ujar Nurchalis saat dihubungi Dialeksis.com, Rabu (3/7/2024).
Lima program yang diusulkan Nurchalis meliputi pembentukan sentra UMKM terpadu, revitalisasi sektor pertanian, pengembangan ekowisata, pelatihan vokasi berbasis industri, dan inkubasi startup lokal.
Menurutnya, program-program ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan produktivitas ekonomi daerah.
"PISPI siap memfasilitasi pembentukan sentra UMKM di setiap kabupaten/kota, fokus pada produk unggulan daerah. Jika da kolaborasi antara Pemerintah Aceh bersama Pispis sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan baru ke depannya," kata Nurchalis.
Nurchalis menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mengimplementasikan program-program tersebut. Ia juga mendorong pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi dengan menyederhanakan perizinan dan menyiapkan insentif khusus bagi investor.
Lebih lanjut, Nurchalis memperingatkan bahwa jika tidak ada tindakan konkret, Aceh berisiko menghadapi turbulensi sosial.
"Kemiskinan yang berkepanjangan bisa memicu konflik. Kita harus mencegah hal ini terjadi dengan aksi nyata," tegasnya.
"Tantangannya besar, tapi bukan tidak mungkin. Dengan komitmen bersama dan eksekusi yang tepat, Aceh bisa keluar dari jerat kemiskinan dalam lima tahun ke depan," tutup Nurchalis.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan penurunan jumlah penduduk miskin di Aceh menjadi 804.530 orang (14,23 persen) pada Maret 2024, dari 806.750 orang (14,45 persen) pada Maret 2023. Meski turun, angka ini masih menempatkan Aceh sebagai provinsi termiskin di Sumatera.