kip lhok
Beranda / Pemerintahan / "Stabilitas Pangan Aceh: Sidak Bustami Hamzah dan Gerakan Pangan Murah

"Stabilitas Pangan Aceh: Sidak Bustami Hamzah dan Gerakan Pangan Murah

Minggu, 07 April 2024 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Penjabat Gubernur Aceh Bustami SE MSi beserta sejumlah pejabat lainnya memantau stok makanan dan daging jelang Idul Fitri di Pasar Al-Mahirah Lamdingin, Banda Aceh, Sabtu 6 April 2024. Foto: Humas Pemerintah Aceh


DIALEKSIS.COM | Aceh - Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, melakukan inspeksi mendadak (sidak) dengan memantau harga kebutuhan pokok dan stok pangan di pasar serta gudang pada Sabtu, 6 April 2024. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). 

"Kami memantau harga barang dan memastikan ketersediaan stok," ujar Bustami setelah menyelesaikan pemantauan tersebut.

Dia menjelaskan bahwa lokasi yang diperiksa untuk mengecek harga pangan adalah Pasar Al Mahirah di Banda Aceh dan Pasar Lambaro di Aceh Besar, sementara stok beras diperiksa di Gudang Bulog Siron, Aceh Besar.

Bustami menegaskan bahwa kegiatan pemantauan dilakukan untuk memastikan harga pangan yang dijual di pasar tetap berada dalam batas yang wajar, meskipun terjadi kenaikan. Jika terjadi kenaikan yang signifikan, pemerintah, sesuai dengan pernyataan Penjabat Gubernur, siap untuk melakukan tindakan pengendalian.

Hasil pemantauan di pasar menunjukkan bahwa sejumlah harga mengalami kenaikan, seperti cabai, bawang merah, dan kentang, sementara harga bawang putih dan tomat turun. Sementara itu, stok beras di gudang dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga empat bulan ke depan.

Kepala Dinas Pangan Aceh, Surya Rayendra, menjelaskan bahwa dalam rangka upaya pengendalian stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), Pemerintah Aceh telah bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait untuk menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Operasi tersebut dilaksanakan di beberapa wilayah, antara lain Banda Aceh, Kuala Simpang, Lhokseumawe, Takengon, dan Meulaboh, mulai tanggal 26 Maret hingga 2 April 2024. Berbagai komoditas kebutuhan pokok dijual dengan harga yang telah disubsidi oleh pemerintah.

Surya berharap bahwa melalui GPM ini, masyarakat dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pangan, terutama menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024 Masehi. 

"Komoditas yang dijual kepada masyarakat meliputi beras, gula, telur, minyak goreng, dan cabai merah," ungkap Surya (06/04/2023).

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda