kip lhok
Beranda / Pemerintahan / Rakor dengan Keuchik Se-Banda Aceh, Bahas Pengelolaan APBG Hingga Stunting

Rakor dengan Keuchik Se-Banda Aceh, Bahas Pengelolaan APBG Hingga Stunting

Selasa, 28 Mei 2024 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan para Keuchik atau kepala desa di Aula Lantai IV Gedung Mawardy Nurdin Balai Kota Banda Aceh, Selasa (28/5/2024). [Foto: Prokopim BNA]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan para Keuchik atau kepala desa di Aula Lantai IV Gedung Mawardy Nurdin Balai Kota Banda Aceh, Selasa (28/5/2024).

Sebanyak 90 Keuchik berkumpul untuk membahas berbagai isu penting. Rapat ini dibuka secara resmi oleh Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin.

Mendampingi Pj Wali Kota, hadir juga Pj Sekda Wahyudi yang berkesempatan menyampaikan sejumlah arahan.

Selain itu hadir juga seluruh Asisten, seluruh Camat dihadiri oleh seluruh Camat dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Saat membuka Rakor, Amiruddin menekankan beberapa isu utama yang harus menjadi perhatian para Keuchik dan perangkat desa. Berikut adalah poin-poin penting yang dibahas.

Pertama, soal penertiban dan keamanan. Amiruddin menekankan pentingnya penertiban untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi warga dan wisatawan. Keuchik diharapkan aktif dalam menjaga ketertiban di wilayah masing-masing.

Kemudian soal pelayanan dan perizinan. Pemerintah berkomitmen memberikan pelayanan terbaik melalui inovasi. Amiruddin mengajak para Keuchik untuk terus berbenah dan berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Selanjutnya, soal pengelolaan APBG (Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong) dimana Keuchik diharapkan mengelola anggaran gampong dengan transparan dan melibatkan masyarakat dalam perencanaan pembangunan.

Hal ini penting dilakukan untuk memastikan output yang dihasilkan tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.

Terkait APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah), Amiruddin meminta para Keuchik bersinergi dengan inspektorat untuk memperbaiki administrasi pemerintahan gampong dan menghindari permasalahan hukum di kemudian hari.

Pasokan Air Bersih juga ikut dibahas pada Rakor ini. Keuchik diminta berkoordinasi dengan Perumdam Tirta Daroy untuk memastikan kelancaran pasokan air bersih ke rumah-rumah warga.

Persiapan PON XXI Tahun 2024 tak luput dari pembahasan. Amiruddin mengatakan dukungan OPD dan Keuchik dalam pelaksanaan PON yang akan diadakan di Aceh dan Sumatra Utara sangatlah penting. Persiapan yang matang diperlukan untuk menyambut kunjungan dari berbagai provinsi.

PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) juga menjadi salah satu hal yang dibahas karena Keuchik dinilai memiliki peran dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui PBB. Amiruddin menekankan pentingnya inventarisasi aset, sosialisasi kepada masyarakat, dan pengawasan objek pajak untuk meningkatkan penerimaan PBB.

Soal pendataan kependudukan, Keuchik diminta mengetahui setiap pendatang yang menetap di wilayahnya dan bekerja sama dengan Disdukcapil untuk perekaman KTP, agar data kependudukan selalu up-to-date.

Di bidang pengelolaan persampahan, tata kelola persampahan perlu terus dioptimalkan. Keuchik diharapkan dapat berinovasi dalam menangani masalah sampah dan bekerja sama dengan OPD terkait untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Terkait penanganan stunting, Amiruddin mengatakan butuh kerja keras, kolaborasi untuk menekan angka stunting di Banda Aceh.

Pada Rakor ini para Keuchik berkesempatan menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi sejumlah program tersebut untuk sama-sama dicarikan solusi penyelesaiannya.

Dengan berbagai isu yang dibahas, Rakor ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan sinergi antara pemerintah kota dan gampong untuk kesejahteraan masyarakat Banda Aceh.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda