Beranda / Pemerintahan / Pemerintah Aceh Salurkan Bantuan Masa Panik bagi Korban Kebakaran Dayah Babul Maghfirah

Pemerintah Aceh Salurkan Bantuan Masa Panik bagi Korban Kebakaran Dayah Babul Maghfirah

Jum`at, 26 Januari 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Bantuan masa panik dari Pemeerintah Aceh diserahkan Pj. Gubernur Aceh yang diwakili Kepala Dinas Sosial, Dr. Muslem, S.Ag, M.Pd yang diterima langsung pimpinan dayah, Ust. Masrul Aidi, Lc di halaman pesantren, Kamis (25/1/2024). [Foto: Humas Dinsos Aceh]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Pemerintah Aceh menyalurkan bantuan masa panik untuk korban terdampak kebakaran di Dayah Babul Maghfirah, Desa Cot Keueng, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (25/1/2024).

Bantuan tersebut diserahkan Pj. Gubernur Aceh yang diwakili Kepala Dinas Sosial, Dr. Muslem, S.Ag, M.Pd yang diterima langsung pimpinan dayah, Ust. Masrul Aidi, Lc di halaman pesantren.

Kadinsos Aceh, Dr. Muslem menyebutkan bantuan yang diberikan tersebut berupa sandang dan pangan yang terdiri dari kasur, famili kit, kain, minyak goreng, biskuit, sarden dan air mineral.

Bantuan masa panik itu diberikan Pemerintah sebagai bentuk kepedulian dan hadirnya Pemerintah bagi warganya yang sedang di timpa bencana.

“Pj. Gubernur menitipkan bantuan sekaligus salam kepada Bapak/Ibu korban yang terdampak bencana. Bantuan ini diharap bisa meringankan sedikit beban yang diderita akibat musibah yang menimpa,” sebut Kadis Sosial.

Sementara itu, pimpinan dayah Babul Maghfirah, Ust. Masrul Aidi, Lc mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas reaksi cepat dari Pemerintah membantu pesantren yang dipimpinnya itu dalam masa darurat pasca kebakaran.

Ustadz yang mashur di Aceh itu mengatakan bahwa kejadian kebakaran terjadi pada jam belajar santri sekitar pukul 9.30 WIB.

Selain bantuan materil, Ia berharap agar para santri mendapat dukungan moril dan dapat menghilangkan trauma dari kejadian besar itu, sehingga terus bersemangat untuk belajar.

Ia menjelaskan untuk proses pembelajaran tetap dilanjutkan karena kebetulan ruang belajar tidak terbakar. Namun pihak Dinas Sosial Aceh juga telah memasang tenda sementara untuk kegiatan jemaah dan ruang istirahat

“Ini pertama kali sejak dayah ini berdiri pada tahun 1994. Harapan para santri bisa cepat pulih dari trauma,” ujarnya. [hda]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI