kip lhok
Beranda / Pemerintahan / Kadis Peternakan Aceh Cetak Kinerja Membanggakan Selama 1 Tahun Memimpin

Kadis Peternakan Aceh Cetak Kinerja Membanggakan Selama 1 Tahun Memimpin

Kamis, 14 September 2023 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, ST, M.Si (Humas Aceh)


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepemimpinan Zalsufran, ST, MSi sebagai Kepala Dinas Peternakan Aceh sudah memasuki satu tahun dua bulan.

Dirangkum Dialeksis.com, sejak dilantik pada 4 Juli 2022 lalu, Kepala Dinas Peternakan Aceh ini telah meraih banyak capaian yang membanggakan dalam urusan mengelola perbibitan ternak, pembinaan dan pengendalian usaha bidang peternakan di Aceh.

Di awal menjabat, Zalsufran langsung mendapat tantangan untuk menangani Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan. Namun dengan segala kerja keras dan dukungan lintas sektor, Zalsufran selaku orang nomor satu di Dinas Peternakan mampu membasmi PMK dan mendapat apresiasi dari Menteri Pertanian (Kementan) RI atas kinerja dalam penanganan PMK di Bumi Serambi Mekah.

Persentase ternak yang sembuh dari PMK juga cukup baik, sudah mencapai 46,833 ekor atau sebesar 89,99, dari total 47.310 ekor ternak yang terjangkit selama wabah ini melanda.

Upaya pencegahan dan penanganan PMK ini juga menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki.

Di bawah kepemimpinan Zalsufran, kebijakan pembangunan peternakan di Aceh diarahkan untuk pemulihan dan peningkatan produksi peternakan pasca pandemi Covid-19 melalui peningkatan populasi yang berpihak kepada peternakan rakyat. 

Disamping itu juga kesejahteran petani ternak juga menjadi perhatian untuk terus ditingkatkan melalui peningkatan sumber daya manusia dan nilai tambah produk peternakan yang dihasilkan oleh usaha peternakan menengah, kecil dan skala rumah tangga.

Selain itu, Kepala Dinas Peternakan Aceh juga fokus dalam mengelola ketahanan pangan dan pengendalian inflasi subsektor bidang peternakan.

Kadisnak itu juga punya Program Penertiban Berbasis Pemberdayaan (PBP), yaitu sebuah upaya cerdas dan berkeadilan yang digagas dalam menangani ternak yang berkeliaran di jalan raya. Oleh karena itu, sesuai instruksi Gubernur, Dinas Peternakan Aceh terus melakukan pendampingan dan pembinaan.

Agustus 2023, Kementan RI telah menetapkan empat kekayaan sumber daya genetik hewan Aceh yaitu Sapi Aceh, Kerbau Simeulue, Kerbau Gayo, dan Kuda Gayo sebagai plasma nutfah yang harus dipertahankan keberadaannya.

Kadisnak Aceh itu menjelaskan, salah satu aspek penting dalam proses produksi usaha ternak potong adalah ketersediaan bibit yang sesuai standar. Oleh sebab itu, standar bibit ternak perlu ditetapkan sebagai acuan pemangku kepentingan dalam upaya pengembangan ternak lokal di Bumi Serambi Mekah.

Terbaru, ASN Disnak Aceh kembali mengukir prestasi membanggakan yaitu mesin press jerami karyanya Hendra Saputra kini telah mendapatkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual Merek dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM RI.

Zalsufran mengungkapkan, ide pembuatan Mesin Press Jerami Portabel ini merupakan bentuk dari inovasi dan kreativitas dari ASN Dinas Peternakan Aceh, sebagai bagian dari upaya membangun dan mengembangkan serta moderenisasi teknologi pengelolaan sektor Peternakan di Aceh. 

Mesin Press Jerami Portabel Karya Hendra itu telah mendapatkan penghargaan dan menjadi juara pada Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional Tahun 2021, serta menjadi daya tarik para pengunjung, saat dipamerkan di stand Pemerintah Aceh, pada gelaran Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan yang berlangsung di Padang beberapa waktu lalu.

Karena itu, dengan pengalaman dan sepak terjangnya menjadi seorang Birokrat. Kini, Zalsufran digadang-gadangnya akan menjadi calon Pj Bupati Aceh Selatan sisa masa jabatan hingga pelaksanaan Pilkada 2024.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda