kip lhok
Beranda / Pemerintahan / Fachrul Razi bersama Amien Rais Bahas Amademen UUD 1945

Fachrul Razi bersama Amien Rais Bahas Amademen UUD 1945

Selasa, 25 Juni 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Fachrul Razi, anggota DPD RI asal Aceh bersama Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais di  Gedung DPD RI pada Senin (24/6/2024). Foto: doc pribadi


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, mengunjungi Gedung Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) pada Senin (24/6/2024) untuk berdiskusi mengenai situasi politik dan masa depan negara. Pertemuan yang dipimpin oleh Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti ini fokus membahas kondisi bangsa dan Amandemen UUD 1945.

Dalam pertemuan tersebut, Amien Rais mengakui adanya kekeliruan dalam proses Amandemen UUD 1945 yang dilakukan pada tahun 1999-2002. 

"Itulah kebodohan kami dahulu. Kami menilai tidak mungkin ratusan juta orang bisa dibeli suaranya dengan uang. Ternyata uang itu tidak masalah. Buktinya dengan 10 trilyunan bisa menyuap rakyat," ujar Amien Rais.

Mantan Ketua MPR RI itu juga menyoroti peran DPD RI yang menurutnya perlu diperkuat. 

"Mestinya lembaga DPD RI lebih unggul tapi maaf-maaf kok agak disfungsional. Mungkin nanti kalau ada Sidang Umum MPR perlu diberikan kekuatan melalui adendum untuk ikut tentukan masa depan bangsa kita," tambahnya.

Sementara itu, Fachrul Razi, anggota DPD RI asal Aceh, menyampaikan bahwa diskusi juga menyentuh isu penguasaan sumber daya alam oleh oligarki dan pengaruh asing terhadap politik Indonesia. 

"Dalam diskusi juga dibahas mengenai dunia digital Indonesia yang sudah dikuasai oleh China. Solusinya adalah membangun kemandirian digital tanpa tergantung dengan asing," jelasnya.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Ustadz Sambo, Ridho Rahmadi (Ketua Partai Ummat), dan beberapa anggota DPD RI dari berbagai daerah pemilihan. Diskusi yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan ini menandai langkah penting dalam upaya mengevaluasi dan memperbaiki sistem ketatanegaraan Indonesia.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda