kip lhok
Beranda / Pemerintahan / Peringatan Hari Pendengaran Sedunia di Aceh Dipusatkan di Pidie

Peringatan Hari Pendengaran Sedunia di Aceh Dipusatkan di Pidie

Sabtu, 09 Maret 2024 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Suasana Seminar dalam rangka memperingati Hari Pendengaran Sedunia Tahun 2024 yang berlangsung di Aula Dinkes Pidie pada Jumat (8/3/2024). Peringatan Hari Pendengaran Sedunia Tahun ini mengusung tema "Ubah Pola Pikirmu, Mari Peduli, Tuli Dapat Ditangani". [Foto: Humas Dinkes Aceh]



DIALEKSIS.COM | Aceh - Peringatan Hari Pendengaran Sedunia (HPS) di Aceh untuk tahun ini dipusatkan di Kabupaten Pidie pada Jumat (8/3/2024). 

Kegiatan ini ikut dihadiri oleh sejumlah pejabat Dinas Kesehatan Pidie, diantaranya, Pjs. Kepala Dinas Kesehatan Pidie, dr. Dwi Wijaya, dan Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Pidie, dr. Ellya Noer.

Kegiatan yang dipusatkan di Aula Dinas Kesehatan Pidie ini diantaranya di isi dengan Seminar dan Pelatihan Deteksi Dini Fungsi Telinga Pada Bayi dan Anak Bagi Dokter dan Tenaga Kesehatan Puskesmas Se-Kabupaten Pidie. 

Seminar ini diinisiasi oleh Komda PGPKT Provinsi Aceh bekerjasama dengan Perhati-KL Aceh, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dan Dinkes Pidie.

Seminar dan Pelatihan ini diikuti oleh 52 peserta, mulai dari dokter dan tenaga Kesehatan lainnya dari 26 Puskesmas yang ada di kabupaten Pidie. 

Materi seminar disampaikan oleh 5 dokter ahli yang punya kompetensi mumpuni dibidang kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok dan Leher diantaranya Dr. dr. Azwar Ridwan, Sp.M.K, Sp.T.H.T.B.K.L, Subsp.Oto.(K); dr. Lily Setiani, Sp.T.H.T.B.K.L, Subsp.L.F(K); dr. Dina Alia, Sp.T.H.T.B.K.L, Subsp.K.(K),PhD; dr. Elvia Haroen, Sp.T.H.T.B.K.L, Subsp.A.I.(K); dr. R. Ega Suharno, Sp.T.H.T.B.K.L; dan dr. Yerni Karnita, Sp.T.H.T.B.K.L.

Peserta seminar dan Pelatihan ini, selain mendapatkan update pengetahuan praktis mengenai kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok dan Leher, peseta juga mendapatkan pelatihan praktis mengenai bagaimana melakukan pemeriksaan telinga dan pendengaran menggunakan alat-alat sederhana. 

Mereka juga dibekali ilmu cara menggunakan alat OAE (OtoAcoustic Emission) untuk mendeteksi ketulian sejak dini.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komite Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (Komda PGPKT) Provinsi Aceh, dr. Lily Setiani, Sp.T.H.T.B.K.L, Subsp.L.F(K), melalui video conference, berkesempatan untuk berkomunikasi langsung dengan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes.

Aceh diberikan kesempatan untuk berbicara langsung dengan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular itu, bersama dengan 10 Provinsi lainnya.

Komda PGPKT Provinsi Aceh sejak tahun 2017 terus melakukan kegiatan PGPKT secara kontinu terutama bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh melakukan Pelayanan Kesehatan Bergerak Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (PKB-DTPK) yang langsung melakukan pelayanan dan penyuluhan kepada masyarakat.

Selain kegiatan Seminar, pada hari yang sama, Peringatan Hari Pendengaran Sedunia di Aceh juga di isi dengan kegiatan Bakti Sosial Kesehatan Telinga dan Pendengaran bagi Siswa Siswi SD Negeri 3 Kota Sigli. Kegiatannya berupa penyuluhan tentang “Apa itu kotoran telinga?”, pemeriksaan telinga, bersih-bersih telinga dan skrining pendengaran menggunakan alat audiometri.

"Pembersihan kotoran telinga (serumen) menjadi penting bagi siswa sekolah dasar agar tidak terjadi sumbatan yang berakibat menjadi gangguan pendengaran. Pendengaran yang baik akan mudah menyerap pelajaran dan akan meningkatkan prestasi belajar", jelas Lily penuh semangat.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes, saat menghadiri Peringatan Hari Pendengaran Sedunia di Lampung, menjelaskan bahwa Hari Pendengaran Sedunia atau World Hearing Day diperingati pada tanggal 3 Maret setiap tahunnya. 

Untuk tahun ini tema yang diusung adalah ‘Changing mindsets: Let’s make ear and hearing care a reality for all!’ dan ‘Ubah pola pikirmu, Mari Peduli, Tuli dapat ditangani’ sebagai tema nasional.

Melalui peringatan Hari Pendengaran Sedunia ini diharapkan mampu meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya kesehatan telinga dan mencegah gangguan pendengaran serta menguatkan kolaborasi dan integrasi antar berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian gangguan pendengaran dan ketulian.

Eva Susanti juga berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk melakukan gerakan percepatan dalam penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia.

“Ini sangat penting untuk upaya kita dalam meningkatkan Indonesia maju 2045. Kita terutama adalah paling banyak usia produktif, tentu kita berharap usia produktif ini jauh dari permasalahan pendengaran dan ketulian karena kita tahu bahwa pendengaran dan ketulian ini akan menghambat produktivitas dan merugikan secara ekonomi,” harapnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda