Beranda / Pemerintahan / BPMP Aceh Raih Penghargaan Nasional sebagai UPT Inspiratif

BPMP Aceh Raih Penghargaan Nasional sebagai UPT Inspiratif

Jum`at, 04 Oktober 2024 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Penghargaan "Apresiasi Duta Merdeka Belajar sebagai UPT Inspiratif" diterima langsung oleh Kepala BPMP Aceh, Dr. Muhammad Anis, S.Si., M.Si, yang diserahkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada acara puncak yang digelar di Provinsi Bali, Kamis (3/10/2024). [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Provinsi Aceh kembali mencatatkan prestasi di tingkat nasional melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh yang berhasil meraih anugerah bergengsi dalam kategori Inisiatif Pengembangan Strategi Pendampingan. 

Penghargaan ini diterima langsung oleh Kepala BPMP Aceh, Dr. Muhammad Anis, S.Si., M.Si, yang diserahkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada acara puncak yang digelar di Provinsi Bali, Kamis (3/10/2024).

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Kemendikbudristek terhadap Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berperan aktif dan inovatif dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar di seluruh Indonesia. BPMP Aceh dinilai berhasil memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan strategi pendampingan yang mendukung peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Aceh.

Inisiatif ini mencakup berbagai program dan pendekatan untuk memastikan seluruh mitra dan pemangku kepentingan pendidikan di Aceh dapat mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar dengan lebih efektif dan efisien.

Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Anis menyampaikan rasa syukur dan bangga atas penghargaan yang diraih oleh BPMP Aceh. Menurutnya, prestasi ini merupakan hasil kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Aceh. 

"Penghargaan ini adalah buah dari sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, guru, hingga masyarakat. Saya hanya mewakili, namun ini adalah hasil dari kerja bersama," ungkap Anis.

Lebih lanjut, Dr. Muhammad Anis menegaskan bahwa penghargaan ini bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari tantangan yang lebih besar. 

“Pekerjaan berat masih menanti di depan kita. Semua upaya yang telah dan akan dilakukan harus ditujukan bagi peningkatan prestasi siswa di seluruh wilayah Aceh, tak peduli di mana mereka berada. Tantangan ke depan adalah bagaimana mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas pendidikan di tengah dinamika yang terus berkembang,” lanjutnya.

BPMP Aceh telah menerapkan beberapa strategi pendampingan yang inovatif dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh. Salah satu pendekatan yang diunggulkan adalah pendampingan berbasis komunitas, di mana BPMP Aceh membentuk kelompok-kelompok diskusi dan pelatihan bagi para guru, kepala sekolah, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya. 

Selain itu, BPMP juga menggandeng perguruan tinggi dan organisasi non-pemerintah dalam berbagai program peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan pengelola pendidikan.

Tak hanya itu, BPMP Aceh juga mendorong penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dengan memfasilitasi sekolah-sekolah untuk mengakses platform digital pendidikan yang mendukung implementasi Merdeka Belajar. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan seluruh siswa di Aceh, baik yang berada di kota maupun daerah terpencil, dapat menikmati pendidikan berkualitas.

Kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek menjadi titik fokus dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, termasuk Aceh. 

BPMP Aceh selaku UPT yang bertanggung jawab terhadap penjaminan mutu pendidikan di wilayah ini, memandang kebijakan tersebut sebagai peluang besar untuk memperbaiki kualitas pendidikan, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan yang unik di Aceh, seperti disparitas akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta tantangan infrastruktur pendidikan.

Dr. Muhammad Anis juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan program-program pendidikan di Aceh. “Pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Kami berharap sinergi dan kolaborasi antara BPMP Aceh, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat semakin kuat. Dengan begitu, kita dapat menciptakan dampak yang lebih luas bagi seluruh pelajar di Aceh, mulai dari tingkat dasar hingga menengah,” ujarnya.

Penghargaan yang diraih oleh BPMP Aceh ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Aceh untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam meningkatkan mutu pendidikan. 

Dr. Muhammad Anis optimistis bahwa dengan kerja keras dan komitmen semua pihak, pendidikan di Aceh akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.

“Kami berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan di Aceh melalui berbagai inovasi dan strategi pendampingan yang telah terbukti efektif. Semoga penghargaan ini menjadi dorongan bagi kita semua untuk terus bekerja lebih baik demi masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita,” tutupnya.

Dengan prestasi ini, BPMP Aceh telah menunjukkan bahwa upaya kolektif dalam meningkatkan mutu pendidikan dapat membuahkan hasil yang membanggakan. 

Semoga keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi provinsi lain di Indonesia untuk terus memperkuat sistem pendidikan demi tercapainya cita-cita Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh pemerintah. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda