DIALEKSIS.COM | Aceh - Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, menyuarakan pesan yang menggugah tentang pentingnya melindungi empat pulau kecil di wilayah perbatasan antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara yang kini menjadi sorotan nasional.
Melalui video berdurasi 4,3 menit yang dilansir media dialeksis.com, Kamis (12/6/2025), bertajuk "Viral 4 Justice" dengan tagar andalan #SaveSerambiMekkah #SaveAceh, Rieke menyampaikan kegelisahan sekaligus ajakan perlawanan terhadap segala bentuk keserakahan dan eksploitasi yang mengancam keutuhan wilayah dan lingkungan hidup Aceh.
Empat pulau yang dimaksud Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Ketek, dan Pulau Mangkir Gadang menjadi titik sengketa batas wilayah antara Aceh dan Sumut.
Meski telah tercantum dalam peta kesepahaman sejak tahun 1992, isu ini kembali mencuat seiring adanya wacana eksploitasi sumber daya mineral di kawasan tersebut.
"Ini bukan hanya persoalan siapa yang memiliki, Aceh atau Sumut. Tapi ini adalah peringatan besar akan bau amis keserakahan yang hendak mencemari pulau-pulau kecil itu dengan penambangan. Padahal secara hukum, jelas-jelas dilarang!" tegas Rieke.
Rieke mengungkapkan data teknis luas wilayah keempat pulau tersebut yaitu Pulau Panjang: 47,8 hektare (0,478 km2), Pulau Lipan: 0,38 hektare (0,0038 km2), Pulau Mangkir Ketek: 6,15 hektare (0,0615 km2) dan Pulau Mangkir Gadang: 8,16 hektare (0,0816 km2).
"Artinya apa? Semuanya jauh di bawah batas 2.000 km2 yang didefinisikan sebagai pulau kecil menurut hukum. Maka, mengacu pada Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-XXI/2023, penambangan mineral di pulau-pulau kecil dilarang secara final and binding. Tidak bisa ditawar-tawar lagi!” ujar Rieke.
Rieke juga menyampaikan terhadap Menteri Dalam Negeri dan harapan besar terhadap Presiden RI, Prabowo Subianto, agar persoalan ini tidak hanya disikapi sebagai persoalan batas administratif, melainkan sebagai bagian dari upaya mempertahankan kedaulatan wilayah dan menjaga kelestarian alam Serambi Mekkah.
"Saya percaya, Presiden Prabowo adalah sosok pemimpin yang memahami nilai strategis dan historis Aceh. Ini bukan hanya soal Aceh versus Sumut, ini soal menjaga kehormatan bangsa, menjaga tanah tumpah darah dan konstitusi!” seru Rieke.
Rieke memberi dukungan moril kepada seluruh rakyat Aceh dan pimpinan daerah yang sedang menghadapi tekanan dan polemik ini.
“Never give up Indonesia. Terus semangat Gubernur Aceh dan juga seluruh rakyat Aceh! Indonesia bersama kalian. Saya yakin Presiden Prabowo juga akan berdiri bersama seluruh rakyat Aceh. Kita berjuang bersama, safe Serambi Mekah, safe Aceh," tutupnya. [nh]