Laporan Pansus DPRA Dapil 8 (Aceh Tenggara & Gayo Lues )
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Pelaksanaan evaluasi atau peninjauan ke lapangan diharapkan dapat dijadikan parameter penilaian keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembangunan oleh SKPA selaku penanggung jawab proyek tersebut.
Pansus Dapil VIII berharap berbagai temuan dan masukan yang di dapat di lapangan segera mendapat perhatian dan tindak lanjut secara signifikan melalui proses penanganan yang nyata, komprehensif dan efektif dari Pemerintah Aceh.
Dinas Pendidikan Aceh
• Pembangunan RKB Bertingkat SMAN I Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.
Pembangunan RKB Bertingkat SMAN I Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues dengan nilai kontrak sebesar Rp.3.298.831.000,- yang dikerjakan oleh PT. Cahaya Peungeuh, hasil peninjauan pansus dilapangan pekerjaan fisik dari pembangunan RKB tersebut sudah selesai dikerjakan pembangunannya dan sudah fungsional hanya saja masih terjadi kebocoran pada ruang kelas yang baru dibangun ini terlihat pada plapon ruang kelas tersebut, terdapat retak pada dinding luar bangunan dan harapan kami kepada Dinas terkait untuk segera mengatasi kebocoran pada ruang kelas tersebut sebab kalau dibiarkan akan merusak mobiler dalam kelas dan bangunan itu sendiri. Disamping itu disaat tim pansus naik kelantai dua yang akan dilanjutkan pembangunannya pada tahun anggaran yang akan datang ternyata tim pansus menemukan sisi besi yang tersisa, menurut tim pansus ukuran besi sangat kecil dan bukan dari besi ulir.
• Pembangunan Mess Kantor PPMG Wilayah VI Kotacane
Tim Pansus VIII meninjau pembangunan Mess Kantor PPMG Wilayah VI Kutacane dengan nilai kontrak sebesar Rp.5.524.516.000,- yang dikerjakan oleh PT. Barakah Fajar, menurut peninjauan Tim Pansus dilapangan pekerjaan pembangunan Mess PPMG Wilayah VI Kutacane sudah selesai dikerjakan dan sudah fungsional secara kasat mata, bangunan dan seluruh fasilitas relative memadai hanya saja perlu ada perawatan yang baik dari dinas terkait mengingat dana yang dipergunakan untuk pembangunan PPMG ini relative besar, pembangunan gedung ini jangan jadi sebuah gedung yang megah tetapi tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Tim Pansus berharap agar gedung ini bisa menghasilkan PAD bagi Pemerintah Aceh melalui jasa pinjam pakai dari Mess PPMG ini.
• Pembangunan Mushalla UPTD PPMG Wilayah VI Kutacane
Tim Pansus juga meninjau Pembangunan Mushalla UPTD PPMG Wilayah VI Kutacane dengan besaran nilai kontrak sebesar Rp. 630.277.000,- yang dikerjakan oleh CV. Khalka Perkasa disini Tim Pansus melihat pembangunan sudah selesai, Tim Pansus mengharapkan kepada dinas terkait supaya memanfaatkan mushalla ini dan melengkapi fasilitas seperti AC, ambal dan sajadah sebagai pendukung untuk kenyamanan dalam beribadah.
• Pengadaan Alat Praktek Utama jurusan Teknik Sepeda Motor SMKN 2 Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara
Pengadaan Alat Praktek Utama Jurusan Teknik Sepeda Motor SMKN 2
Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara dengan nilai kontrak sebesar Rp.523.270.000,- yang dikerjakan oleh CV. Tamita Sejahtera, Tim Pansus mengharapkan kepada Dinas terkait dan SMKN 2 Kutacane hendaknya betul betul memanfaatkan fasilitas praktek yang sudah dianggarkan ini untuk memajukan sektor lapangan kerja mandiri bagi para siswa mengingat biaya yang dikeluarkan Pemerintah Aceh tidak sedikit untuk pengadaan alat praktek ini dan diharapkan kepada SMKN 2 Kutacena betul betul mendistribusikan ilmunya kepada para siswa dengan mendatangkan guru yang berkualitas dan berpengalaman dibidang permontiran.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh
• Kontruksi Fisik Pembangunan Pasar Lawe Sigala-Gala Kabupaten Aceh Tenggara
Kontruksi Fisik Pembangunan Pasar Lawe Sigala- gala Kabupaten Aceh Tenggara dengan nilai kontrak sebesar Rp.460.538.000,- yang dikerjakan oleh CV. Afdi Pratama status selesai sudah dimanfaatkan hasil peninjauan Tim Pansus dilapangan diharapkan hendaknya kepada para pedagang supaya menjaga dengan baik bangunan pasar Lawe Sigala-gala ini dan mengikuti peraturan yang berlaku dan diharapkan kepada dinas terkait supaya mnemperhatikan fasilitas penudukung apa yang menjadi kebutuhan para pedagang supaya nantinya pedagang betah menggelar dagangannya pada bangunan Pasar Lawe Sigala-gala ini.
Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh
• Pembangunanh gedung Laboraturium Perikanan Air Tawar Kabupaten Aceh Tenggara
Pembangunan gedung laboraturium perikanan air tawar Kabupaten Aceh Tenggara dengan nilai kontrak sebesar Rp.493.560.000,- yang dikerjakan oleh CV. Ingin Karya dengan status selesai sudah dimanfaatkan, menurut hasil peninjauan Tim Pansus dilapangan diharapkan dengan adanya
laboraturium perikanan air tawar di Kabupaten Aceh Tenggara, nantinya Kabupaten Aceh Tenggara tidak kekurangan benih ikan air tawar dan akan terjadi suwa sembada ikan air tawar di tengah masyarakat, sehingga asupan giji dalam hal protein hewani dapat terpenuhi.
Dinas Pengairan Aceh
• Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Lawe Sembikan Kecamatan Ketambe Kab. Aceh Tenggara (BHM Kab/Kota)
Pansus VIII juga meninjau Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Lawe Sembikan Kec. Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara sepanjang 525 M dengan nilai kontrak sebesar Rp.707.987.000,- yang dikerjakan oleh CV. Total Bangun Sarana, hasil peninjauan, Tim Pansus melihat jaringan irigasi dari titik nol, peningkatan jaringan irigasi ini sangat baik dan tim pansus mengharapkan kepada dinas terkait untuk menjaga jaringan irigasi ini mengingat jaringan irigasi merupakan sarana vital untuk mengaliri air ke persawahan penduduk akan tetapi bila irigasi kurang di rawat tentu akan beraklibat air yang disalurkan tidak maksimal masuk ke persawahan dan kolam ikan masyarakat.
• Normalisasi dan Perkuatan Tebing Sungai Lawe Bulan Gp. Salang Alas-Pulo Kemiri Kabupaten Aceh Tenggara (Otsus Aceh)
Normalisasi dan Perkuatan Tebing Sungai Lawe Bulan Gp. Salang Alas- Pulo Kemiri Kabupaten Aceh Tenggara menggunakan Dana Otsus Aceh dengan nilai kontrak sebesar Rp.2.998.900.000,- yang dikerjakan oleh CV. Keumala Perdana, Tim Pansus VIII melihat disepanjang aliran sungai Lawe Bulan tepatnya di Desa Selang Alas sampai Desa Alas Melancar perlu kiranya dibuat penguatan tebing supaya bila debit air sungi naik nantinya tidak menggenangi kebun dan rumah penduduk, kami Tim Pansus mengharapkan kepada Pemerintah Aceh dan juga dinas terkait untuk turun kelapangan melihat keadaan ini karena sepanjang bantaran sungai Lawe Bulan terdapat rumah penduduk dan ladang masyarakat
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh
• Pembangunan Jalan Batas Abdya-Trangon-Blangkejeren (Segmen Trangon-Blangkejeren) (Otsus Aceh)
Tim Pansus VIII melakukan peninjauan Pembangunan Jalan Batas Abdya- Trangon-Blangkejeren Segmen Trangon-Blangkejeren dengan nilai kontrak sebesar Rp.4.643.086.000,- yang dikerjakan oleh PT. Manggeng Makmur Lestari dengan hasil akhir terdapat jalan Hotmic AC BC sepanjang 230 M x
5 M dan jalan perkerasan Klas A sepanjang 1.950 KM x 5 M, dengan status putus kontrak, hasil peninjauan Pansus VIII dilapangan terdapat pengaspalan yang putus dan terdapat juga longsor yang menimbun badan jalan, Tim Pansus mengharapkan kepada Pemerintah Aceh dan Dinas terkait untuk segera melanjutkan kembali pembangunan jalan Trangon- Blangkejeren ini dan memindahkan longsoran yang hampir menutupi badan jalan, mengingat jalan ini adalah jalan utama bagi masyarakat kecamatan Trangon untuk membawa hasil perkebunnya ke Kabupaten Gayo Lues.
• Pembangunan Jalan Batas Abdya Trangon-Blangkejeren (Segmen Tongra-Trangon) (Otsus Aceh)
Tim Pansus VIII melakukan peninjauan Pembangunan Jalan Batas Trangon- Blangkejeren (Segmen Tongra-Trangon dengan nilai kontrak sebesar Rp.
13.846.889.000,- yang dikerjakan oleh PT. Mitra Agung Indonesia dengan hasil akhir fungsional Jalan Hotmic AC BC Single sepanjang 640 M x 2,5 M, Jalan Hotmix AC BC Joint sepanjang 460 M x 5 M dan Jalan Perkerasan Klas A sepanjang 4,3 KM x 5 M dengan status putus kontrak dari hasil peninjauan
Pansus dilapangan terdapat banyak lubang pada badan jalan kami mengharapkan kepada Pemerintah Aceh dan juga dinas terkait untuk segera menimbun lubang lubang yang ada pada badan jalan antara Tongra-Trangon mengingat ini sangat membahayakan bagi kenderaan yang melintas di jalan tersebut dan sering terjadi kecelakaan karena pengguna jalan tidak mengetahui kalau lubang yang dilintasinya itu terlalu dalam.
• Pembangunan Jalan Batas Abdya Trangon-Blangkejeren (Segmen Abdya-Tongra) (Otsus Aceh)
Pembangunan Jalan Batas Abdya-Trangon-Blangkejeren (Segmen Abdya- Tongra) dengan nilai kontrak Rp.13.259.210.000,- yang dikerjakan oleh . PT. Sari Bumi Prima dengan hasil akhir fungsional Jalan Hotmic AC BC sepanjang 5,1 KM x 5 M dengan status selesai sudah dimanfaatkan, peninjuauan pansus dilapangan untuk badan jalan memang sudah diaspal tetapi tidak didukung dengan pembuatan drainase untuk peningkatan jalan, dikhawatirkan kalau hujan turun terus-menerus dapat mengerus badan jalan yang berakibat hancurnya kembali badan jalan tersebut, harapan kami kepada Pemerintah Aceh dan Dinas terkait hendaknya harus betul betul memperhatikan pembangunan jalan provinsi yang menghubungkan kedua kabupaten yaitu antara Kabupaten Gayo Lues dengan Kabupaten Abdya mengingat jalan ini menjadi urat nadi untuk menggerakkan perekonomian rakyat antar kedua Kabupaten, jangan diaspal sebagian sebagian atau setengah-setengah perhatikan juga drainasenya sebagai pendukung jalan tersebut, perlu juga dianggarkan untuk biaya pemeliharaan jalan antara Batas Blangkejeren-Trangon-Tongra sampai Perbatasan Abdya..
• Pembangunan Jalan Batas Aceh Timur-Pinding-Blangkejeren (Segmen Aceh Timur-Pinding) (Otsus Aceh)
Tim Pansus VIII melakukan peninjauan pembangunan Jalan Batas Aceh Timur-Pinding-Blangkejeren Segmen Aceh Timur-Pinding menggunakan dana Otsus Aceh dengan nilai kontrak sebesar Rp.18.604.800.000,- yang dikerjakan oleh PT. Jasa Mandiri Nusantara hasil akhir fungsional Jalan Hotmix AC BC sepanjang 5,5, KM x 6 M dengan status Pustus Kontrak, hasil peninjauan Pansus dilapangan jalan Batas Aceh Timur-Pinding ini hanya
pengerasan badan jalan saja, lagi-lagi kami menjumpai pembangunan jalan yang belum selesai pekerjaanya mengapa dananya sudah tersedia tetapi pembangunannya bisa terhenti, kami mengharapkan kepada Pemerintah Aceh dan juga dinas terkait untuk segera melanjutkan kembali pembangunan jalan Batas Aceh Timur-Blangkejeren, dana sudah tersedia pekerjaannya saja kita tidak mampu sampai putus kontrak.
• Pembangunan Jembatan Pasir Putih Kabupaten Gayo Lues (Otsus Aceh)
Pembangunan Jembatan Pasir Putih Kabupaten Gayo Lues yang dananya bersumber dari Otsus Aceh dengan nilai Kontrak sebesar Rp.13.867.288.000,- yang dikerjakan oleh PT. Jiza Bintang Lestari hasil akhir Non Fungsional Jembatan Rangka Baja 60 M x 7 M (Abutmen 2 Unit, Rangka Baja, Cor Lantai dan Trotoar) status putus kontrak, Tim Pansus dilapangan meninjau pembangunan Jembatan ini, dangan sangat disayangkan jembatan yang hampir rampung bisa terjadi putus kontrak sedangkan dananya juga telah tersedia, Tim pansus mengharapkan kepada Pemerintah Aceh dan juga Dinas Terkait segera melanjutkan kembali pembangunannya karena jembatan ini merupakan kebutuhan masyarakat yang menghubungkan Lokop dengan Kecamatan pinding Kabupaten Gayo Lues.
• Pembangunan Jembatan Ekan di Kabupaten Gayo Lues
Pembangunan Jembatan Ekan di desa Ekan Kecamatan Pinding Kabupaten Gayo Lues dengan nilai kontrak sebesar Rp.4.334.000.000,- yang dikerjakan oleh PT. Asphalt Madya Raya hasil akhir fungsional Lanjutan Jembatan Rangka Baja 40 M x 5 M (Rangka Baja, Lantai, Oprit, Aspal) PHO tanggal 27
Desember 2017, peninjauan pansus dilapangan batu bronjong yang digunakan sangat kecil-kecil dan tidak menggunakan Matras dikawatirkan jika air sungai deras tentu akan menggerus dasar beronjong karena tidak menggunakan matras dan terbawa hanyut bersama derasnya air sungai,
pada akhirnya akan berakibat robohnya abutmen jembatan tersebut.