kip lhok
Beranda / Parlemen Kita / Ketua DPRK: Refleksi Sejarah dan Pembangunan Banda Aceh bagi Kota Sejarah di Nusantara

Ketua DPRK: Refleksi Sejarah dan Pembangunan Banda Aceh bagi Kota Sejarah di Nusantara

Selasa, 23 April 2024 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Dewan Perwakilan Rakyat Kota dan Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar sidang paripurna Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-819 Kota Banda Aceh di ruang sidang paripurna DPRK Banda Aceh, Senin (22/4/2024). [Foto: Humas DPRK BNA]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Kota dan Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar sidang paripurna Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-819 Kota Banda Aceh di ruang sidang paripurna DPRK Banda Aceh, Senin (22/4/2024).

Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, mengatakan, Banda Aceh merupakan salah satu kota tua atau kota pusaka yang sejajar dengan kota-kota lain di Nusantara, bahkan di dunia. Banda Aceh didirikan pada tahun 601 Hijriah bertepatan pada 22 April 1205 Masehi oleh Sultan Johansyah.

Farid mengatakan, selain menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Aceh Darussalam, Banda Aceh juga pernah menjadi pusat pendidikan, kebudayaan, dan perekonomian.

Di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Banda Aceh telah menunjukkan eksistensinya sebagai bagian dari Republik Indonesia yang tidak takluk di bawah kekuasaan kolonial Belanda.

“Jejak sejarah berupa bangunan masih ditemukan dengan mudah di Banda Aceh. Jejak ini merupakan warisan tak ternilai yang harus kita lestarikan dan kita pelihara,” katanya.

Oleh karenanya, Pemerintah Kota Banda Aceh terus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama membangun dan mengembangkan kota yang pernah menjadi pusat peradaban Aceh tersebut. Misalnya, dengan merehabilitasi dan merevitalisasi fasilitas dan peningkatan sumber daya manusianya secara luas. Begitu juga dengan semangat kehidupan beragama, peningkatan kualitas lingkungan, dan ketahanan bencana.

“Lima tahun terakkhir banyak perhatian terjadi di Banda Aceh, mulai dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan lesunya ekonomi domestik, hingga inflasi skala nasional,” katanya.

Farid mengatakan, dengan adanya masalah dan berbagai persoalan yang telah dilalui, di hari milad Banda Aceh ini, semua stakeholder pemerintahan harus bermawas diri agar segala hikmah cobaan itu menjadi muhasabah untuk melangkah ke arah yang lebih baik ke depannya.

Ketua DPD PKS Banda Aceh ini juga mengajak segenap elemen pemerintahan dan masyarakat agar terus bersyukur karena pelaksanaan Pemilu 2024 di Kota Banda Aceh berjalan dengan aman dan damai.

“Apalagi partisipasi pemilih meningkat dari 78,63% tahun 2019 menajdi 81% pada tahun 2024,” ujar Farid.

Ulang tahun kali ini yang bertepatan dengan momen pemilu dan pilkada yang notabenenya merupakan momentum pergantian kepemimpinan, harus turut menjadi momentum bagi Kota Banda Aceh untuk menjadi pelopor perubahan di Aceh.[*]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda