Ketua DPRK Bireuen Rusyidi Mukhtar memberikan apresiasi kepada institusi Polri dan TNI yang telag memberi ruang bagi alumni atau santri di Aceh untuk ikut seleksi khusus masuk menjadi abdi negara. [Foto: Net]

DIALEKSIS.COM | Aceh - Ketua DPRK Bireuen Rusyidi Mukhtar memberikan apresiasi kepada institusi Polri dan TNI yang telah memberi ruang bagi alumni atau santri di Aceh untuk ikut seleksi khusus masuk menjadi abdi negara. 

Kedua intansi vertikal tersebut, sudah mengisi implementasi bahagian penerapan syariat Islam di Aceh yang sedang digalakkan.

Namun, ia menyayangkan bagi instansi yang mempunyai sekolah kedinasan, seperti di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Itelijen Negara (BIN), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yang belum memberikan kuota khusus bagi para santri atau alumni dayah untuk menempuh jenjang pendidikan di intansi tersebut.

“Aceh butuh keseriusan pemerintah pusat dari segala lini, Aceh daerah modal bagi kemerdekaan RI, Aceh telah berdamai dengan RI dengan perjanjian MoU Helsinki, Aceh berlaku Syariat Islam, dimana hari ini, kita harus memberikan ruang bagi santri agar mengabdi untuk negara,” ujar Ceulangiek, sapaan akrab Rusyidi Mukhtar, Selasa (19/3/2024).

Dirinya juga memohon kepada Pj Gubernur Aceh supaya meminta kepada KemenPANRB dan Presiden agar memberikan kuota khusus kepada santri di Aceh, untuk bisa masuk dan lolos di sekolah kedinasan.

“Kami mohon kepada Pj Gubernur Aceh supaya peduli kepada santri dan memperjuangkan kepada KemenpanRB dan presiden supaya memberikan kuota khusus untuk masuk di sekolah kedinasan,” ucap Ketua DPRK Bireuen. [*]