Hendra Budian di Mahkamah Partai Golkar: Kita Harus Jenaka Jalani Politik
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Politisi Partai Golkar Aceh, Hendra Budian. [Foto: Facebook/Hendra Budian]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Politisi Partai Golkar Aceh, Hendra Budian saat ini sedang menempuh upaya hukum menggugat keputusan Pergantian Antar Waktu (PAW) dirinya ke Mahkamah Partai Golkar.
Hendra ke Jakarta untuk menyampaikan gugatannya sekaligus untuk menjaga hak politiknya di Mahkamah Partai Golkar.
Kabarnya, pada hari Jumat, 23 September 2022, Hendra sudah berada di Jakarta. Bahkan pada waktu itu gugatan Hendra sudah diterima oleh Mahkamah Partai Golkar dengan nomor register perkara: 11/5k-MPG/IX/2022.
Selagi berada di Jakarta, tepatnya di Mahkamah Partai Golkar, Hendra Budian sempat mengunggah sebuah ungkapan di timeline Facebooknya.
Hendra menuliskan di laman Facebooknya, politik harus disikapi secara jenaka karena domain pikiran politik kita sekarang masih sangat subjektif, berpolitik pada sosok.
“Kenapa kita harus menyikapi ataupun menjalani politik secara gembira dan Jenaka? Karena domain pikiran politik kita masih sangat subjektif, kita masih berpolitik pada sosok atau figur,” tulisnya di akun Facebooknya dan dikutip Dialeksis.com, Banda Aceh, Senin (26/9/2022).
Hendra melanjutkan, harusnya berpolitik jangan kepada sosok, melainkan berpolitik atas ide dan dasar gagasan partai politik.
“Mudah-mudahan ke depan kita sudah dapat berpolitik dengan dasar gagasan. Maka yang akan kita bela dan dukung adalah gagasan, baru kita akan berpolitik secara serius,” pungkasnya.
Dari postingan yang diunggahnya tersebut, puluhan netizen memberikan komentar semangat kepada Hendra Budian.
Semisal komentar dari pemilik akun Han Pattimahu, ia menyemangati Hendra untuk terus maju pantang mundur.
“Senyuman sang tokoh Serambi Mekkah. Sukses terus yah kawanku,” tulis Han Pattimahu.
Kemudian ada juga Maharadi Gayo yang mengungkapkan persetujuan dirinya dengan potingan Hendra.
“Setuju bang, perpolitikan kita hari ini tertuju kepada orangnya, bukan pada ide, gagasan dan pikiran-pikirannya. Bila orang punya trah pejabat, punya uang, berbondong orang menunjukan bahwa ia layak. Orang miskin, punya intelektual, punya gagasan jangan didukung kalau ndak punya uang. Adalah Hendra Budian telah merintis jalan ini, mantan Aktivis dan pernah gagal caleg di periode pertama, lalu berhasil di periode kedua. Lanjutkan perjuangannya bang, rugi banyak kalau kita kalah bang. Dari 6 perwakilan Dapil IV hanya abang yang mampu bertarung secara gagasan. Tetap semangat bang,” tulis Maharadi Gayo. [AKH]