kip lhok
Beranda / Parlemen Kita / DPRA Akan Bahas Tatib, Meski PNA Belum Berikan Nama Anggota Fraksi

DPRA Akan Bahas Tatib, Meski PNA Belum Berikan Nama Anggota Fraksi

Selasa, 22 Oktober 2019 17:01 WIB

Font: Ukuran: - +

Hendra Budian, Wakil Ketua DPRA periode 2019-2024. [Foto: IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) hingga kini belum membahas tata tertib (Tatib). Sejauh ini baru meminta fraksi mengirim nama-nama anggota untuk diikutkan dalam pembahasan Tatib.

"Belum dibahas. Mungkin dalam dua hari ini. Kan kemarin diminta kepada fraksi untuk mengirimkan nama, karena kan lalu lintas kegiatan di DPR itu kan fraksi," kata Wakil Ketua DPRA Hendra Budian seperti dikutip Dialeksis.com dari detikcom, Selasa (22/10/2019).

Menurut Hendra, setiap fraksi diminta mengutus 30 persen anggotanya untuk ikut dalam pembahasan Tatib. Sejauh ini, sebutnya, hanya Partai Nanggroe Aceh (PNA) yang belum mengirim nama-nama anggotanya ke pimpinan DPRA. 

Namun, kata politisi Partai Golkar itu, DPRA rencananya langsung membahas tatib dalam dua hari ini, meskipun PNA belum memberikan nama perwakilannya.

Partai lokal yang khas dengan warna oranye itu masih diliputi konflik internal: dualisme kepemimpinan. 

Saat ini, tambah Hendra, PNA secara legitimasi sudah ada fraksi namun belum ada strukturnya.  Ketua fraksi juga belum diumumkan. 

"(Nanti) Ada (wakil PNA). Mereka akan bermusyawarah, nanti kita ambil mekanisme mereka akan tanda tangan ramai-ramai bahwa ini persetujuan anggota fraksi untuk mengirim dua orang," ujarnya.

Seperti diketahui, 81 anggota DPR Aceh periode 2019-2024 resmi dilantik pada 30 September lalu. Usai dilantik, mereka membantu fraksi pada 14 Oktober lalu.

Delapan fraksi di DPR Aceh yang sudah diumumkan yaitu Fraksi Partai Aceh, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Gerindra, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi PKB-Partai Daerah Aceh (PDA) serta PNA.(me/detikcom)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda