DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hj. Salmawati, SE., M.M., atau akrab disapa Bunda Salma, memberikan apresiasi terhadap kinerja PT Pembangunan Aceh (PEMA) yang dinilai semakin solid dalam mengelola aset daerah dan membuka peluang ekonomi baru.
Menurutnya, capaian yang diraih PEMA dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan arah positif bagi kemandirian fiskal Aceh.
“PEMA adalah kebanggaan kita. Badan usaha milik daerah ini bukan hanya harus tumbuh secara sehat, tapi juga mampu menjadi lokomotif pembangunan ekonomi yang langsung dirasakan masyarakat,” ujar Bunda Salma kepada Dialeksis di Banda Aceh, Jumat (26/9/2025).
Bunda Salma menekankan pentingnya penguatan tata kelola perusahaan yang transparan, profesional, dan akuntabel. Ia menyarankan agar PEMA terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, baik di level manajemen maupun teknis, sehingga setiap lini operasional lebih adaptif terhadap dinamika pasar.
“Dengan manajemen yang profesional, PEMA bisa bersaing di sektor migas, energi, dan industri lainnya. Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci agar publik percaya bahwa BUMD ini bekerja untuk kepentingan rakyat Aceh,” katanya.
Selain sektor energi, Bunda Salma juga mendorong PEMA memperluas bisnis ke bidang hilirisasi pertanian dan perkebunan. Menurutnya, potensi kelapa sawit, karet, hingga komoditas unggulan seperti kopi dan giok Aceh dapat dikembangkan melalui kemitraan strategis dengan UMKM lokal.
“Jangan hanya bermain di hulu, PEMA harus berani masuk ke hilirisasi. Dengan begitu, nilai tambah produk Aceh meningkat, lapangan kerja terbuka, dan UMKM bisa naik kelas,” tambahnya.
Sebagai perusahaan yang mengelola aset strategis daerah, PEMA juga diminta aktif membangun kolaborasi dengan investor nasional maupun internasional. Namun, Bunda Salma mengingatkan agar kerja sama tetap berpijak pada prinsip saling menguntungkan dan memberi ruang bagi masyarakat Aceh.
“PEMA perlu menjadi jembatan investasi. Tetapi jangan sampai keuntungan hanya dinikmati investor. Harus ada manfaat nyata untuk masyarakat, baik berupa lapangan kerja, transfer teknologi, maupun peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” tegasnya.
Bunda Salma menilai, jika konsisten dengan strategi penguatan manajemen, diversifikasi usaha, serta kemitraan dengan UMKM dan investor, PEMA berpeluang besar menjadi perusahaan daerah yang tidak hanya kuat di Aceh, tapi juga disegani di tingkat nasional.
“Kami di Komisi III DPRA siap mendukung langkah - langkah strategis PEMA. Harapan saya, PEMA bisa menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi Aceh ke depan,” pungkasnya.