Bendungan Keureuto Belum Selesai, Rugikan Masyarakat di Aceh Utara
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Diskusi yang diselenggarakan oleh Lembaga Aceh Resource & Development (ARD) Banda Aceh, Selasa (26/9/2023). [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Akibat tidak selesainya Bendungan Keureuto menyebabkan kerugian bagi masyarakat di Aceh Utara. Hal ini dikarenakan tidak efektif dalam bercocok tanam dan masyarakat merasakan tiap tahun banjir di beberapa kecamatan di Aceh Utara.
Pernyataan ini disampaikan oleh Anggota DPRA Dapil Aceh V, Tantawi S.IP, dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Lembaga Aceh Resource & Development (ARD) yang dihadiri oleh wartawan dialeksis.com, Banda Aceh, Selasa (26/9/2023).
Tantawi mengatakan Bendungan Keureuto merupakan proyek yang sudah sangat lama, dan digagas oleh pemerintah sebelumnya. Mulai desain, digagas pada masa Ilyas Pase menjadi Bupati Aceh Utara, di masa pemerintahan Presiden SBY.
Peletakan batu pertama oleh Jokowi, tapi lima tahun sebelumnya Ilyas Pase sudah menyanggupi permintaan warga dengan memohon untuk mengajukan ke pemerintah pusat.
Tantawi menyayangkan proyek dengan sistem kontrak multi years, yang harusnya 5 tahun, tapi kini sudah 9 tahun, proyek ini belum tuntas dikerjakan.
"Sebagian masyarakat mengklaim, akibat waduk tidak selesai, menyebabkan banjir bandang di Aceh Utara," ujarnya.
Bendungan Keureuto membendung Krueng Pase mengaliri 9 kecamatan, di dua kabupaten kota. Masyarakat sudah 3 tahun tidak turun ke sawah.
Tantawi berharap kepada Balai BWS 1 Aceh, untuk sungguh-sungguh agar perusahaan-perusahaan yang mengerjakan proyek ini dapat mengerjakan proyek ini dengan serius.
"Hal ini akibat kelalaian balai yang memilih rekanan yang tidak profesional yang seharusnya bisa selesai cepat," pungkasnya. [NH]