Belajar dari Kasus Nelayan Kesasar, Al-Farlaky Minta Pemerintah Fasilitasi Alat dan Pelatihan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Sara Masroni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Nelayan asal Aceh kembali ditangkap patroli negara tetangga di Andaman, India akibat kesasar dan melewati tapal batas di area perairan.
Anggota DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan mendorong pemerintah, agar kejadian yang sama tidak terulang kembali ke depan.
"Kita mendorong pemerintah dan stakeholder terkait agar memberikan pelatihan teritorial (bagian wilayah hukum suatu negara) dan memfasilitasi alat pendukung kepada nelayan," kata Al-Farlaky dalam konferensi persnya di Gedung Media Center DPRA, Jum'at (11/10/2019).
"Kita tidak ingin kasus kesasar seperti ini terulang kembali nantinya. Kasihan korban dan keluarga yang ditinggalkan," tambahnya.
Seperti diketahui tiga nelayan asal Aceh saat ini ditangkap di Andaman, India. Ketiga nelayan ini diduga kuat kesasar melewati perbatasan negara tetangga akibat asap Karhutla yang menyelimuti perairan Sumatera beberapa waktu lalu.
"Kita berharap kasus ini tidak seperti yang terjadi di Myanmar," kata Al-Farlaky.
Diketahui salah seorang nelayan asal Aceh atas nama Zulfadli yang ditangkap di Myanmar baru saja dipulangkan tak bernyawa beberapa waktu lalu. (sm)
- 3 Nelayan Kesasar ke India, Al-Farlaky: Jangan Sampai Kejadian di Myanmar Terulang
- Jenazah Nahkoda Kapal Asal Idi yang Meninggal di Myanmar Tiba di Kediaman
- Dikerjakan 2017, 47 Unit Rumah Nelayan di Lubuk Damar Belum Siap Huni
- Jenazah Zulfadli Dipulangkan dari Myanmar, Dinsos Imbau Nelayan Jaga Batas Negara