DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Pemerintah Aceh dalam mewujudkan sekolah unggul di seluruh kabupaten/kota. Program tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Aceh Nomor 400.3.8.7/875/2025 tentang Penetapan Sekolah Unggul/Berasrama untuk satuan pendidikan menengah atas dan menengah kejuruan di kabupaten/kota se-Aceh.
Wakil Ketua DPRA H. Ali Basrah, S.Pd., M.M. menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal penuh realisasi gagasan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), dalam membangun 26 sekolah unggul yang tersebar di 23 kabupaten/kota di seluruh Aceh.
Menurutnya, kehadiran sekolah unggul merupakan langkah strategis dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia Aceh di masa depan.
“Kita ingin sekolah unggul ini menjadi wadah lahirnya generasi emas Aceh yang berdaya saing tinggi, berakhlak mulia, dan memiliki kemampuan akademik serta keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” ujar Ali Basrah, Kamis (6/11/2025).
Ia menambahkan, DPRA tengah menyiapkan formula pembiayaan yang berkelanjutan agar program tersebut dapat berjalan efektif.
“Selain dukungan dari APBA, kita juga akan dorong kolaborasi lintas sektor, seperti pemanfaatan dana CSR perusahaan, beasiswa dari Baitul Mal, dan kerja sama dengan BUMD milik Pemerintah Aceh. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak Aceh,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ali Basrah menekankan bahwa sekolah unggul tidak boleh dimaknai sekadar sebagai simbol kemewahan fasilitas, tetapi sebagai wujud dari sistem pendidikan yang terpadu, disiplin, dan berorientasi pada prestasi.
“Kita ingin sekolah unggul menjadi pusat pembentukan karakter, tempat tumbuhnya inovasi, dan ruang bagi anak-anak Aceh untuk bermimpi besar serta berkompetisi di tingkat nasional dan global,” tambahnya.
Politisi asal Aceh Tenggara itu juga mengingatkan agar program sekolah unggul tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik semata. Ia menilai peningkatan kualitas guru, kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, serta pembinaan karakter peserta didik harus menjadi prioritas utama.
“Kita akan kawal agar program ini tidak berhenti di atas kertas, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di seluruh Aceh,” pungkas kader Senior Golkar Aceh tersebut.[arn]