DIALEKSIS.COM | Opini - Mahasiswa adalah kelompok yang sangat penting bagi masyarakat, karena mereka merupakan generasi muda penerus banggsa yang memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan dan kemajuan untuk Suatu bangsa. Sebagai agen perubahan, mahasiswa juga memiliki tanggung jawab untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan politik yang dapat mempengaruhi kondisi sosial, ekonomi, dan politik di sekitar mereka.

Mental Feodal dalam Kalangan Mahasiswa

Di zaman Sekarang Kebanyakan mahasiswa terjebak dalam pola pikir yang cenderung tidak berani atau tidak mampu mempertanyakan otoritas dan kebijakan yang sudah ada atau lebih tepatnya mahasiswa yang bermental Feodalisme. Mental feodalisme di kalangan mahasiswa merupakan sebuah masalah yang serius dan perlu segera diatasi.

Feodalisme di kalangan mahasiswa dapat diartikan sebagai pola pikir atau sikap yang menempatkan senioritas sebagai hal yang sangat dihormati dan diperlakukan sebagai hal yang mutlak dalam hubungan antara mahasiswa senior dan junior di lingkungan kampus. Hal ini dapat terlihat dari perlakuan yang lebih baik diberikan kepada mahasiswa senior, sedangkan mahasiswa junior dianggap lebih rendah atau tidak memiliki hak sama.

Contohnya, ada beberapa mahasiswa yang hanya menerima informasi secara pasif tanpa melakukan kajian dan analisis lebih dalam, dan hanya mengikuti arahan dari Kanda (senior) atau pendapat dari pihak yang dianggap memiliki posisi atau kedudukan yang lebih tinggi, tanpa menilai kebenaran dari informasi tersebut. Sebagai mahasiswa kelas bawah yang memiliki impian yang tinggi, tetaplah berada satu tingkat di bawah mereka. Patuh, tunduk, dan wajib mengiyakan segala permintaan dari Maha kanda yang seringkali jauh dari nilai kemanusiaan dan keadilan.

Atau contoh lain bisa kita ambil dari kontestasi politik mahasiswa dalam organisasi mahasiswa yang seharusnya menjadi ajang dari ide atau gagasan mahasiswa tapi malah adanya ikut campur tangan para kanda Sehingga mahasiswa secara tidak lansung mahasiswa menjadi budak hipokritnya para kanda. Budaya tersebut tentu telah membunuh hak mahasiswa sebagai manusia. Sebab memandang rendah manusia lainnya. Karena jabatan atau kedudukan, menjadi tolak ukur yang mengalahkan segalanya.

Efek Feodalisme di Lingkungan Kampus

Dalam beberapa kasus, feodalisme di kalangan mahasiswa dapat berdampak negatif pada hubungan antara sesama mahasiswa, bahkan memperburuk lingkungan kampus. Mahasiswa yang merasa diintimidasi atau tidak dihargai bisa merasa tidak nyaman dan tidak aman di lingkungan kampus. Tentu, pola pikir feodal generasi Indonesia harus dihancurkan. Pola pikir yang hanya meninggikan mereka yang sudah sukses, dan lain sebagainya itulah yang disebut mentalitas feodal.

Sikap ini dapat menimbulkan perasaan inferioritas pada mahasiswa junior dan dapat memperkuat hierarki sosial yang tidak sehat. Mahasiswa senior sering kali merasa berkuasa dan berhak untuk memerintah atau mengintimidasi mahasiswa junior, sementara mahasiswa junior merasa tidak berdaya dan tidak bisa mengambil tindakan apa pun.

Putuskan Rantai Feodal

Mahasisawa Sudah Seharusnya sadar bahwa kita adalah Generasi muda yang merupakan penerus bangsa kedepan harus meninggalkan pola sikap feodal semacam ini karena menjadi hambatan serius dalam belajar dilhat dari faktor internal terutama pada faktor psikis atau kejiwaan. Pola sikap feodalistik mereduksi daya kritis mahasiswa yang pada akhirnya mematikan daya kreativitasnya.

Oleh karena itu, penting bagi para mahasiswa untuk mengerti cara menghargai perbedaan senioritas dan memperlakukan satu sama lain dengan kesetaraan. Mahasiswa senior harus berperan sebagai mentor yang baik bagi mahasiswa junior dan mengajarkan nilai-nilai yang baik, seperti saling menghormati, bekerja sama, dan membangun hubungan yang sehat. Dalam menghadapi feodalisme di kalangan mahasiswa, diperlukan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan ramah, serta mendukung kemajuan semua Organisasi kampus kedepan.

Muhammad Afdi Farizdy 

Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry