kip lhok
Beranda / Opini / Dari Perang Aceh ke Ukraina

Dari Perang Aceh ke Ukraina

Rabu, 13 April 2022 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Baiquni Hasbi, Dosen IAIN Lhokseumawe. [Foto: Instagram/Baiquni Hasbi]


Sejarah Dunia Dalam Kurun Waktu Dua Ratus Tahun


Beberapa hari setelah invasi Rusia, Presiden Ukraina, melalui pers konferensi meminta EU dan NATO agar mengabulkan Ukraina sebagai anggotanya. Permintaannya tentu saja ditolak. Namun demikian, Ukraina tidak sendiri dalam perang dengan Rusia ini. Dukungan baik moral ataupun militer, dari publik dan elite dunia, khususnya Eropa dan Amerika, membanjiri global dan khususnya Ukraina.

Perang Rusia-Ukraina mengingatkan kita akan Perang Aceh-Belanda kurang lebih seratus lima puluh tahun lalu. Rusia menyerang Ukraina karena menganggap posisi Ukraina yang ingin masuk ke blok NATO bisa mengancam Rusia. Sebagaimana Rusia, Belanda juga menganggap Aceh yang ingin beraliansi dengan “Concert of Europe” atau Amerika, berbahaya untuk stabilitas Hindia Belanda.

Tentu ada perbedaan mencolok dari kedua studi kasus ini. Ukraina saat ini tidak sendiri menghadapi Rusia. Presiden Biden dan PM Boris beserta dengan media Barat menyebutkan dukungan yang jelas kepada Ukraina. Sebaliknya, tidak ada dukungan apa pun dari internasional ke Aceh seratus tahun lalu. Media Barat juga mendukung invasi Belanda ke Aceh, bahkan mengklaim bahwa invasi Belanda ke Aceh adalah hak dan tugas Belanda untuk menyelamatkan kemanusiaan dari negara ‘barbar’ Aceh. Yang menarik juga, persepsi masyarakat Indonesia terhadap Rusia berubah. Akhir abad ke 19, masyarakat Indonesia membenci negara Rusia dalam konteks perang Rusia dan Usmani. Tetapi sekarang, dalam konteks perang Rusia-Ukraina, masyarakat Indonesia mendukung Rusia.

Dari dua studi kasus ini, beberapa pertanyaan penting muncul. Pertama, mengapa negara-negara besar seperti Amerika, Usmani, Inggris, dan Perancis serta publik Barat tidak mendukung Aceh dahulu? Padahal khususnya Amerika, Inggris, dan Perancis memiliki hubungan yang cukup mesra dengan Aceh sejak lama. Mengapa publik Barat dan negara-negara Besar itu mendukung Ukraina saat ini? Kemudian, mengapa ada perubahan persepsi terhadap Rusia dalam masyarakat Indonesia?

Dengan membandingkan dua studi kasus ini, kita bisa memahami sejarah perubahan dunia dalam kurun waktu kurang lebih 200 tahun, dari awal abad ke 19 hingga abad 21. Kita juga memahami faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut. 


Penulis: Baiquni Hasbi, Dosen IAIN Lhokseumawe.

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda