Venue PON Dinilai Tak Capai Target, Pj Gubernur Aceh Didesak Ambil Tindakan Cepat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Redaksi
Venue utama Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh yang dijadikan lokasi pembukaan PON Aceh - Sumut. Foto: VIVA/Dani Randi
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Persiapan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dinilai tidak mencapai target. Hal ini berdasarkan informasi yang rutin dimuat di media massa.
Koordinator Transparansi Tender Indonesia (TTI), Nasruddin Bahar, menyatakan bahwa jika persiapan di Aceh dilakukan secara maksimal sejak awal, kekhawatiran berbagai pihak tidak akan terjadi.
"Berbagai persoalan di tubuh KONI Aceh juga ikut mempengaruhi persiapan secara umum. Padahal, tiga tahun sebelum pelaksanaan PON, Aceh sudah mulai mempersiapkan diri. Namun, mendekati pelaksanaan, banyak masalah muncul karena disharmonisasi antara pengurus dan Pj Gubernur sebagai penanggung jawab," kata Nasruddin dalam keterangan tertulis kepada Dialeksis.com, Sabtu (3/8/2024).
Menurut Nasruddin, keterlambatan proses tender menjadi penyebab utama banyaknya fasilitas venue PON XXI Aceh-Sumut yang belum siap.
Ia menambahkan bahwa adanya kepentingan pribadi dan kelompok yang ingin rekanannya menang tender juga menjadi faktor penghambat. Informasi yang tertutup bagi masyarakat, terutama LSM dan awak media, juga turut menjadi masalah.
"Pernyataan yang muncul seolah-olah pembangunan semua fasilitas venue PON selesai sesuai target yang direncanakan, padahal kenyataannya jauh dari harapan," ujarnya.
Nasruddin menyebutkan bahwa Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, kini mulai panik melihat kondisi di lapangan. Banyak fasilitas venue PON yang tidak dapat digunakan semestinya, sementara perhelatan nasional tersebut tinggal menghitung hari.
"Pj Gubernur Aceh harus segera mengambil langkah strategis. Jika ada venue yang tidak mungkin digunakan, segera pindahkan lokasi ke Sumatera Utara atau Jakarta yang sudah memiliki fasilitas lengkap," tegas Nasruddin.
Ia juga menyarankan bahwa Bustami Hamzah harus memilih antara menyelesaikan dan menyukseskan PON sebagai agenda nasional atau mundur dan fokus pada pencalonan sebagai Gubernur Aceh.
"Jika Bustami Hamzah ingin memilih keduanya, maka dipastikan kedua-duanya akan gagal," pungkasnya.[]