Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Tak Ada Penerbangan, Tim Persiraja Tertahan di Biak

Tak Ada Penerbangan, Tim Persiraja Tertahan di Biak

Sabtu, 02 Maret 2024 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Biak - Usai pertandingan semifinal Liga 2 2023/2024 menghadapi tuan rumah PSBS Biak di Papua, tim Persiraja Banda Aceh tidak bisa langsung kembali ke Aceh lantaran tidak adanya penerbangan dari Bandara setempat pada Jumat (1/3/2024).

Hal ini tak biasa bagi Persiraja karena biasanya tim berjuluk Laskar Rencong itu selalu kembali ke Aceh satu hari setelah pertandingan untuk bersiap menghadapi laga berikutnya. Namun, kali ini Persiraja baru bisa kembali dua hari setelah pertandingan.

"Sebenarnya manajemen Persiraja sudah menyurati PT LIB untuk mengundur satu hari pertandingan, karena jarak dari Biak ke Aceh berbeda, dan penerbangan juga tidak ada," kata Manajer Persiraja, Ridha Mafdhul Gidong.

Namun, sambungnya, PT LIB selaku operator kompetisi tetap tidak memberi kelonggaran dan pertandingan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

"Di Biak memang ada beberapa hari tidak ada penerbangan, dan nahas bagi kita pas pula hari ini Jumat tidak ada penerbangan kemana pun dari Biak. Bisa dicek, Jumat depan juga sama, tidak ada penerbangan," ungkapnya saat dikonfirmasi media.

Sebelumnya, Persiraja bertanding pada Kamis, 29 Februari 2024 di Stadion Cendrawasih Biak. Adapun penerbangan dari Biak ke kota lainnya baru tersedia pada Sabtu, 2 Maret 2024. Padahal, penerbangan dari Biak menuju Aceh membutuhkan waktu lebih dari 24 jam.

Hal itu dinilai sangat merugikan bagi tim berjuluk Laskar Rencong ini karena baru akan tiba di Aceh pada 3 Maret 2024. Sementara laga perebutan juara tiga juga dengan waktu yang sangat berdekatan, digelar di Langsa pada Selasa, 5 Maret 2024.

"Kita berharap para pemain dapat menjaga kondisi dengan baik, selama di perjalanan hingga sampai ke Aceh. Mohon doa dari masyarakat Aceh, semoga perjalanan tim Persiraja dimudahkan, dan target kita ke Liga 1 tercapai. Amin," tutup Gidong. (MC 07)

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda