Melani Putri menjalani salat Idul Fitri di tempat karantina. (Foto: dok.Istimewa)

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Atlet rowing, Melani Putri, tak bisa salat Idul Fitri bersama keluarganya. Jadwalnya berbenturan dengan hari terakhir dia menjalani karantina.

Melani bersama rekannya, Mutiara Rahma Putri, baru saja kembali dari Tokyo usai menjalani Regatta Kontinental Olimpiade Asia dan Oseania, pada 7 Mei lalu. Mereka lolos Olimpiade untuk nomor lightweight women's double sculls (LW2x), setelah naik ke peringkat tiga.

Namun, selepas kejuaraan dan kembali ke Jakarta, Melani tidak bisa langsung pulang bertemu keluarganya. Menyesuaikan kebijakan Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 8 tahun 2021 tentang protokol kesehatan, bagi Warga Negara Asing (WNA) atau Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri yang akan ke Indonesia diwajibkan karantina lima hari.

"Jadi ini sebenarnya hari terakhir saya karantina di hotel kawasan Mangga Dua. Makanya, tidak bisa salat Id bareng keluarga," kata Melani kepada detikSport, Kamis (13/5/2021).

Bagi Melani, pengalaman ini merupakan kali pertama. Biasanya, ia tak pernah absen. "Sedih sih karena tidak bisa Lebaran bareng keluarga. Biasanya Lebaran sama orang tua di Karawang. Tapi ibu dan bapak memaklumi karena nanti masih bisa pulang juga dan ada libur."

Meskipun begitu, Melani cukup terhibur karena ditemani rekan-rekanya dan kebetulan sudah diperbolehkan menjalankan ibadah bersama warga di sekitar hotel di kawasan Mangga Dua.

"Kebetulan hasil tes swab PCR sudah keluar, jadi kami ikut salat bareng warga di sini. Ada masjid juga di sekitar ini, jadi ikut gabung," ujarnya.

Menyoal makanan wajib saat Lebaran, Melani mengaku rindu dengan masakan opor ayam buatan ibundanya. "Itu (opor ayam) paling enak," katanya kemudian tertawa.

Melani pun berharap Lebaran tahun ini bisa membawa banyak berkah untuknya baik dari segi religi maupun prestasi. "Ke depan harapannya bisa lebih baik lagi dan membawa prestasi untuk bangsa Indonesia," kata Melani berdoa [detik.com].