Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Semangat tanpa Batas Pemecah Rekor di PEPARNAS XVII

Semangat tanpa Batas Pemecah Rekor di PEPARNAS XVII

Selasa, 08 Oktober 2024 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Atlet para-angkat berat Bali Ni Nengah Widiasih (tengah) menunjukkan medali emasnya bersama atlet para-angkat berat Kalimantan Timur Lina (kiri) yang meraih medali perak dan atlet para-angkat berat Jawa Barat Nurhaeni (kanan) peraih medali perunggu usai penyerahan medali para-angkat berat kelas 45 kilogram wanita PEPARNAS XVII Solo 2024 di Hotel Sunan Solo, Jawa Tengah, Senin (7/10/2024). [Foto: Antara Foto/Maulana Surya/tom]


DIALEKSIS.COM | Solo - Sejak dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 6 Oktober 2024 malam, hingga Selasa (8/10/2024) telah terjadi pemecahan rekor atlet di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah.

Di antaranya, dua atlet elite putri para angkat berat, Eneng Paridah dan Ni Nengah Widiasih berhasil mencetak sejarah baru.

Eneng Paridah dari Jawa Barat, yang berkompetisi di kelas 41 kg, berhasil memecahkan rekor dengan angkatan seberat 77 kg. 

"Sebelumnya, di PEPARNAS yang lalu saya mengangkat 71 kg, alhamdulillah sekarang bisa mencapai 77 kg," ungkapnya.

Eneng mengaku telah mempersiapkan diri dengan baik untuk tampil maksimal di PEPARNAS kali ini. 

"Saya berlatih semaksimal mungkin dan menjaga kondisi serta kesehatan. Insyaallah, ke depan saya bisa mempertahankan prestasi ini untuk Jawa Barat. Pemecahan rekor ini adalah target pribadi saya," tambahnya.

Pemecah rekor lainnya, Ni Nengah Widiasih, yang mewakili kontingen Bali, berhasil mengangkat beban seberat 95 kg, melampaui rekor sebelumnya yang tercatat 90 kg.

Ni Nengah mengaku bahagia atas pencapaiannya. Terlebih saat ini kondisinya dalam pemulihan dari cedera setelah mengikuti Paralimpiade Paris 2024.

"Saya banyak beristirahat karena masih dalam proses pemulihan dari cedera. Jadi, latihan saya hanya ringan," ujar Ni Nengah yang berkompetisi di kelas 45 kg itu.

Dia juga menambahkan bahwa persiapannya tidak terlalu intensif, mengingat baru saja kembali dari Paralimpiade Paris 2024.

"Persiapan tidak banyak, latihannya hanya warming up beberapa kali dalam seminggu. Karena kondisi masih cedera, saya ingin fokus untuk cepat pulih," jelasnya.

Dalam cabang olahraga para renang, atlet Daerah Khusus Jakarta, Rafi Syafar, juga mencetak rekor nasional pada nomor 400 meter gaya bebas putra S14 di PEPARNAS XVII Solo yang diadakan di kolam renang Intan Pari Karanganyar, pada Senin (7/10/2024).

Rafi mencatatkan waktu 4 menit 53,80 detik, mengalahkan rekor nasional yang sebelumnya dipegang oleh Fathur Rizky Moreno dengan waktu 5 menit 10,89 detik pada PEPARNAS sebelumnya.

Atlet berusia 18 tahun ini merasa senang dengan pencapaiannya di PEPARNAS Solo, setelah sebelumnya hanya meraih medali perak di nomor yang sama pada PEPARNAS XVI di Papua.

"Pertandingannya sangat seru. Kuncinya adalah terus semangat," kata Rafi, yang kini duduk di kelas 1 SMA.

Pelatih tim para-renang Daerah Khusus Jakarta, Bayu Ciputra Satrio, menambahkan bahwa Rafi akan turun di dua nomor pada PEPARNAS kali ini. 

"Target kami untuk Rafi adalah satu medali emas di PEPARNAS ini," pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI