Open Catur Se Aceh di Takengon Mulai Dipertandingkan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM| Takengon - Open turnamen catur se Aceh di Kota dingin Takengon, resmi mulai dipertandingkan. 106 peserta ikut ambil bagian dalam agenda yang disiapkan Percasi Aceh dan Kadispora Aceh ini.
Event di Kota dingin Takengon, sejak 23 sampai 28 Juli, menurut Aldin NL, ketua Percasi Aceh, ketika dilangsungkan pembukaan open turnamen catur di oprom Pemda Aceh Tengah, Selasa (23/7/2019), merupakan event lanjutan setelah sebelumnya dilaksanakan di Tamiang.
"Mengapa Gayo, Takengon dipilih sebagai tempat event ini, karena di sini gudangnya atlit catur berprestasi. Ketika dilangsungkan event di Tamiang, pemenangnya berasal dari Takengon. Selain itu Gayo menyimpan potensi catur, saat dilangsungkan PORA lalu, empat medali emas diraih Aceh Tengah," sebut Aldin.
"Semoga Aceh Tengah menjadi kiblatnya catur Aceh," sebut Aldin yang juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemda Aceh Tengah, sehingga event ini terselenggara dengan baik.
"Berbagai turnamen yang diselenggarakan untuk menguji kualitas atlit kita dalam menghadapi PON ke 2024 nanti, dimana Aceh dan Sumut dipercayakan sebagai tuan rumah bersama. Dalam sejarah catur, baru di Kejurnas tahun lalu Aceh mendapatkan medali, walau bukan emas," sebut Aldin.
Sementara itu, mewakili Kadis Pora Aceh, Syaiful (Kabid Olahraga), menjelaskan, kiranya ke depanya, perlu juga dipertimbangkan, agar open ini bukan hanya untuk mereka yang mengantongi KTP Aceh. Namun untuk orang luar Aceh juga bisa ikut open turnamen ini.
Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar ketika membuka open turnamen ini menjelaskan, staregi dalam permainan catur dihasilkan dari mereka yang mau berpikir. Hasil pikiran itulah yang diterapkan dalam pertarungan.
"Kita harus mengasah pemikiran kita dan dipergunakan untuk kebaikan, bukan untuk kerusakan. Semoga dengan adanya event ini semakin banyak atlit yang dilahirkan negeri ini, khususnya di Aceh Tengah yang selama ini atletnya sudah mengharumkan nama Aceh," pinta Shabela.
"Kalau nantinya diselenggarakan kembali open turnamen dengan menghadirkan pemain dari luar Aceh, kami siap menjadi tuan rumah," sebut Shabela.
Menurutnya, Aceh Tengah dipercayakan sebagai tuan rumah PON 2024 untuk pacuan kuda. Namun sebut Bela, bukan hanya pacuan kuda yang bisa diselenggarakan di sini dalam event PON, akan tetapi arung jeram juga dan dayung dapat dilaksanakan.
Pembukan turnamen catur itu diawali dengan pertandingan eksibisi catur kilat antara master Aceh Irwandi MN dengan Marzuki Tarigan, dimana kedua atlit ini pada Pora lalu di Janto meriah medali emas.
Open catur se Aceh ini, akan memperebutkan hadiah total mencapai Rp 35 juta. Panitia memberikan hadiah hingga ke peringkat dua puluh. (baga)