Mengapa Atlet Catur Andalan Aceh dicoret dari Pelatda PON?
Font: Ukuran: - +
Reporter : Baga
DIALEKSIS.COM | Takengon- Irwandi MN pecatur andalan Aceh untuk PON dicoret dari Pelatda. Mengapa atlet andalan Aceh ini terbuang dari tim pelatda Aceh, apa penjelasan Percasi Aceh?
Menurut Irwandi dalam keteranganya kepada media, Minggu (25/02/2024), pencoretan dirinya sebagai atlet pelatda Ace yang digodok dalam Pelatda persiapan PON 2024, tanpa aturan yang jelas oleh Pengprov Percasi Aceh.
"Saya atlet catur yang lolos seleksi Pelatda PON se-Aceh pada Desember 2023 lalu.Tapi kini, status saya "dicoret" Pengprov Percasi Aceh. Saya merasa dizalimi. Untuk itu saya berupaya mencari keadilan, menuntut hak-hak saya yang diberhentikan dari Pelatda PON secara sepihak oleh pengurus catur Aceh," sebut Irwandi dalam keterangan persnya.
Dalam keteranganya, atlet peraih medali emas di Open Chalenger Malaysia di 2022 lalu, dirinya mengetahui "dicoret" dari Pelatda PON, setelah tidak adanya kejelasan terkait agenda pelaksanaan seleksi tahap ke 2 (dua) sesuai surat edaran Pengprov dengan No.04 Percasi-Aceh/2024.
"Ini bentuk diskriminasi Pengprov Percasi Aceh terhadap saya. Saat dimulai lanjutan Pelatda PON Aceh pada 13 Januari 2024, pengurus awalnya tidak mencantumkan nama saya selaku atlet yang lolos seleksi pada Desember 2023 dalam surat edaran No.03/Percasi-Aceh/2024,” jelas Irwandi.
Seharusnya, kata dia, secara administrasi saya tetap dipanggil untuk mengikuti Pelatda PON oleh pengurus, walau posisi saya saat itu sebagai peserta Caleg di Aceh Tengah.
Terhadap kejanggalan itu, lanjut Irwandi, ia melakukan protes keras yang akhirnya Pengprov Percasi Aceh melakukan revisi dengan mencantumkan nama dirinya dalam surat No.04/Percasi-Aceh/2024.
Menurut Irwandi, Dian Maulana Pelatih Pelatda PON Aceh sebagai salah satu pengurus Percasi Aceh menyebutkan akan melakukan seleksi tahap ke dua pada 17 Februari 2024, untuk menyiasati atlet lolos seleksi tahap awal yang berhalangan mengikuti pelatda pada 13 Januari 2024 dan sekaligus menjaring tim inti atlet Aceh untuk PON 2024.
"Namun, hingga kini saya belum dipanggil oleh Pengprov catur Aceh. Bahkan baru-baru ini saya juga telah menyampaikan keberatan melalui pesan whatsApp (WA) ke pengurus dan tidak ada respon apapun,” jelas atlet catur ini.
Menurutnya, sesuai surat No.04/Percasi-Aceh/2024, disalah satu poin surat tertulis; berlakunya sistem digradasi internal oleh pengurus baru dimulai pada 17 Februari 2024.
Dijelaskan Irwandi, terkait statusnya sebagai Caleg di Aceh Tengah yang jadwal tahapan Pemilu bersamaan dengan agenda pelaksanaan Pelatda PON Aceh 2024, sebelumnya ia mengaku telah menyampaikan permohonan izin ke pengurus terkait, baik ke Pengprov Percasi maupun KONI Aceh secara lisan.
"Saat itu, saya secara langsung telah menjelaskan status saya sebagai Caleg dan telah meminta izin kepengurus teras Pengprov Percasi Aceh. Hal tersebut saya sampaikan dalam rapat usai digelarnya seleksi pada Desember 2023 untuk menjaring atlet catur PON Aceh," kata Irwandi.
"Saya menduga ada upaya oknum tertentu di Pengprov Percasi Aceh yang ingin menyingkirkan saya dari Pelatda PON,” katanya.
“ Saya akan mencari keadilan untuk itu, juga akan membongkar setiap kebobrokan penggunaan aliran dana dari negara dalam perjalanan saya selaku atlet catur Aceh saat mengikuti Pelatda PON sejak 2022 lalu," sebut Irwandi.
Penjelasan Percasi Aceh
Menangapi pernyataan yang disampaikan Irwandi ke media, Sekretaris Percasi Aceh, Teuku Ardiansyah, menjawab Dialeksis.com, Minggu (25/02/2024) menjelaskan duduk persoalan mengapa nama Irwandi hilang dari atlet Pelatda PON Aceh.
Menurutnya, Pengprov Percasi Aceh selama ini telah memberi cukup banyak peluang dan pengertian kepada Irwandi dalam kegiatan pelaksanaan pelatda, hal itu dilakukan karena keikutsertaan Irwandi menjadi Caleg salah satu partai untuk DPRK Aceh Tengah.
Dijelaskan Teuku, khusus mulai tanggal 15 Januari 2024, Pengprov tidak mungkin lagi memberikan peluang dan pengertian atas ketidak hadiran Irwandi dalam Pelatda PON. Karena pihak KONI Aceh sudah memiliki ketentuan, bahwa setiap atlet yang sudah ditunjuk untuk Pelatda, wajib hadir untuk mengikuti kegiatan agenda Pelatda.
Atas dasar ketentuan tersebut, ternyata Irwandi tidak bisa mengikuti ketentuan yang sudah ditetapkan oleh KONI. Pengprov Percasi Aceh dengan terpaksa ahirnya memutuskan saudara Irwandi diganti dengan atlet lainya untuk memenuhi kouta Pelatda, sebut Teuku.
Sebenarnya Pengprov masih mencoba agar nama Irwandi tetap menjadi atlet PON Aceh. Namun, pihak KONI Aceh secara mendadak mengeluarkan surat penyampaian/perintah kepada seluruh pengprov Cabor, untuk segera mengirimkan nama- nama atlet PON dari masing-masing Cabor ke KONI Aceh, jelasnya.
Dikatakan Teuku, karena nama “nama atlet dari masing-masing Cabor itu akan dikirim KONI Aceh ke pihak panitia Pusat PON XXI, paling lambat awal Februari 2024 atau batas ahir tanggal 13 Februari 2024.
Menurut sekretaris Percasi Aceh ini, atas dasar surat KONI tersebut, pihak Pengprov Percasi Aceh harus menyiapkan data, mengirimkan nama-nama atlet Catur PON Aceh ke KONI Aceh.
Rincianya, 6 attelt putra dan 6 putri, nama saudara Irwandi dihilangkan dan diganti dengan atlet lainya, saudara Leo, karena menduduki peringkat ke 7 hasil seleksi atlet untuk Pelatda, jelasnya.
“Sebenarnya Pengprov Percasi Aceh sangat berharap Irwandi ikut memperkuat tim Aceh. Kalau sekiranya dalam perjalanan nanti, ada atlet yang ikut Pelatda berhalangan, tentunya Irwandi akan menjadi Prioritas,” jelasnya.
Sehubungan dengan adanya pernyataan Irwandi soal penggunaan aliran dana negara saat mengikuti Pelatda PON sejak 2022 lalu, kami menyarankan saudara Irwandi untuk meneliti dengan benar informasi tersebut, karena tudingan ini menjadi fitnah dan berdampak tidak bagus terhadap Pengprov Percasi Aceh, sebut Teuku.