Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Kirab Obor Api PON Dilepas Pj Bupati Iswanto Menuju Banda Aceh

Kirab Obor Api PON Dilepas Pj Bupati Iswanto Menuju Banda Aceh

Jum`at, 06 September 2024 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM, menyalakan kembali obor Api PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024 sebelum penglepasan, di Komplek JSC Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (6/9/2024). [Foto: Prokopim AB]


DIALEKSIS.COM | Jantho - Kirab obor api Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 dilepaskan Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM untuk menuju Kota Banda Aceh, melalui upacara penglepasan di Halaman Komplek Jantho Sport City (JSC) Kota Jantho, Aceh Besar, Jum'at (6/9/2024) pagi.

Selain dihadiri panitia PB PON XII Aceh-Sumut, apel penglepasan rombongan kirab obor api PON juga dihadiri unsur Forkopimda, para staf ahli bupati, asisten Sekdakab, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para Camat, ASN, tenaga kontrak dan ratusan pelajar Kota Jantho.

Sebelumnya, Kota Jantho menjadi daerah ke-22 yang dilalui oleh Torch Relay Api PON sebelum menuju tujuan akhir di Banda Aceh. Obor yang dibawa atlet lari legend Aceh Besar Syahrial bersama tim pelari, terlebih dahulu dibawa dengan berlari mengelilingi jalan-jalan protokol di Ibu Kota Aceh Besar Kota Jantho. Kemudian dengan menggunakan mobil bak terbuka konvoi puluhan mobil dipimpim Sekdakab Aceh Besar menuju Dekranasda Aceh Besar dan usai shalat Jumat kembali dibawa rombongan pembawa obor api PON menuju jalan Mr Mohd Hasan kawasan depan Terminal Batoh perbatasan Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.

Sementara itu, Pj Bupati Iswanto saat melepaskan kirab Api PON tersebut mengatakan, Kirab Api PON merupakan tradisi yang telah menjadi simbol persatuan, semangat sportivitas, dan kebanggaan nasional.

"Obor yang telah disaksikan itu tidak hanya membawa nyala api, namun juga membawa pesan-pesan mulia tentang sportivitas, semangat kompetisi yang sehat, serta tekad untuk menjunjung tinggi persaudaraan di antara seluruh anak bangsa. PON juga bukan hanya ajang perlombaan fisik semata, tetapi juga menjadi arena untuk mempererat persaudaraan sebagai anak bangsa," katanya.

Untuk itu, Iswanto mengajak para pemangku kepentingan dan masyarakat Aceh agar menyambut dengan meriah serta menjadi tuan rumah yang baik dalam menyukseskan even olahraga nasional ini. 

"Dukungan semua pihak selalu dinantikan, sehingga PON ke-21 akan menghasilkan atlet yang berprestasi tinggi dengan selalu mengedepankan fair play dan suportivitas yang tinggi serta membawa nama baik Aceh di mata nasional sebagai tuan rumah yang baik," harapnya.

Pada Apel tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Aceh Besar Abdullah SSos juga membacakan sarakata tentang sejarah dan tuan rumah PON dari masa ke masa, sejak PON pertama di Surakarta Jawa Tengah Tahun 1948 hingga PON ke21 di Aceh-Sumut tahun 2024.

"PON I (1948) di Surakarta, Jawa Tengah pada 8-12 September 1948, Juara Umum diraih Karesidenan Surakarta dengan total peraihan medali, 16 emas, 10 perak, 10 perunggu, sementara PON II (1951) dengan Jakarta sebagai tuan rumah sejak 21-28 Oktober 1951, Juara Umum diraih Jawa Barat dengan total nedali, 21 emas, 10 perak, 11 perunggu," sebut Abdullah.

Selanjutnya PON III (1953) digelar di Medan, Sumatra Utara, pada 20-27 September 1953. Juara Umum kembali diraih Jawa Barat dengan total medali 24 emas, 12 perak, dan 14 perunggu. Sementara PON IV (1957) yng berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan dilaksanakan sejak 20 September hingga 27 Oktober 1957. Juara Umum diraih DKI Jakarta dengan Total Medali diraih, 21 emas, 18 perak, dan 16 perunggu.

Pada PON V tahun 1961 di Bandung, Jawa Barat, Tun rumah kembali meraih Juara untuk ketiga kalinya yang dilaksanakan pada 23 September hingga 1 Oktober 1961, dengan Total Medali 41 emas, 25 perak, dan 21 perunggu.

"Sementara itu, PON VI pada tahun 1965 dibatalkan saat Jakarta didapuk sebagai tuan rumah, karena alasan ketidakstabilan situasi sosial dan politik dalam negeri kala itu," ujar Abdullah.

Sementara PON VII (1969) kembali digelar pada 26 Agustus-6 September 1969, Surabaya - Jawa Timur sebagai tuan rumah dan DKI Jakarta meraih Juara Umum dengan perolehan medali, 101 emas, 69 perak, dan 40 perunggu.

"Selanjutnya PON VIII (1973), PON IX (1977), PON X (1981), PON XI (1985), PON XII (1989), PON XIII (1993), hingga PON XIV (1996), digelar di Jakarta dan DKI Jakarta selalu meraih Juara Umum," ucapnya.

Selanjutnya PON XV tahun 2000 kembali digelar di Surabaya, Jawa Timur pada 19-30 Juni 2000, tuan rumah raih Juara Umum, berhasil mengumpulkan 132 emas, 109 perak, dan 114 perunggu.

"PON XVI tahun 2004 yang berlokasi di Palembang, Sumatra Selatan dilaksanakan pada 2 hingga 14 September 2004 diraih Juara Umum oleh DKI Jakarta dengan Total Medali didapat, 141 emas, 111 perak, dan 114 perunggu," lanjut Abdullah.

PON XVII (2008) di Samarinda, Kalimantan Timur pada 6-17 Juli 2008, Juara Umum diraih Jawa Timur dengan Total Medali 139 emas, 111 perak, 113 perunggu. PON XVIII (2012) di Pekanbaru, Riau pada 9-20 September 2012 Juara Umum direbut oleh DKI Jakarta dengan Total Medali 110 emas, 101 perak, dan 112 perunggu.

Selanjutnya PON XIX (2016) di Bandung, Jawa Barat pada17-29 September 2016, tuan rumah raih Juara Umum dengan Medali 217 emas, 157 perak, dan 157 perunggu. PON XX (2021) yang digelar dibJayapura, Papua pada 2-15 Oktober 2021, Jawa Barat untuk kelima kalinya meraih juara Umum dengan meraih 133 emas, 105 perak, dan 115 perunggu.

"Dan tahun ini, mulai 9 hingga 20 September 2024 nanti, kita telah dipercaya sebagai tuan rumah PON XXI bersama Sumatera Utara, kita nantikan bersama siapakah yang akan memperebutkan Juara Umum PON kali ini," imbuh Kadisparpora.

Disela penglepasan kirab api PON, Irfan (11) murid kelas VI MIN 45 Aceh Besar, mengaku sangat senang menyaksikan kirab Api PON saat tiba di Kota Jantho kemarin hingga dilepaskan kembali hari ini. Kegembiraannya itu membuatnya ingin sekali menyaksikan pertandingan PON nantinya. "Senang bisa ikut melihat Obor Api PON yang dibawa para pelari kemari, hari ini sama teman-teman ikut liat juga dilepaskan. Harapannya nudah-mudahan nanti bisa nonton pertandingan PON," harap Irfan.

Kirap Api PON ke-21 ini sudah dimulai dari Kota Sabang, sejak 27 Agustus 2024 lalu dan sudah melintasi berbagai kabupaten/kota di Provinsi Aceh serta telah bermalam di Meuligo Bupati Aceh Besar hingga hari ini akan kembali melanjutkan ke kota berikutnya.

Selama rombongan Kirap Api PON ke-21 melintas, masyarakat dan para pelajar menyambutnya dengan sangat antusias. Dan di Tanoh Sang Juara Kabupaten Aceh Besar ini kita menyambut dengan suka cita kehadiran Api PON ini. Terlebih, momentum PON ini merupakan sejarah yang sangat berharga bagi Aceh dan Sumut yang telah dipercayakan oleh Pemerintah Pusat untuk menjadi tuan rumah even bergengsi empat tahunan olahraga seluruh Indonesia.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda