kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Inter Kalah dari Bologna, Ini Penjelasan Conte

Inter Kalah dari Bologna, Ini Penjelasan Conte

Senin, 06 Juli 2020 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pelatih Inter Milan Antonio Conte. (Foto: Inter.It)


DIALEKSIS.COM | Italia - Inter Milan menelan kekalahan pahit 1-2 saat menjamu Bologna. Pelatih Inter Antonio Conte pun mengaku sulit menjelaskan kekalahan skuatnya atas Bologna.

Pada laga di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (5/7/2/2020) malam WIB, Inter sempat unggul melalui Romelu Lukaku. Nerazzurri bahkan mendapat keuntungan setelah Bologna kehilangan Roberto Soriano karena dikartu merah di menit ke-57.

Inter yang unggul jumlah pemain justru tak mampu memaksimalkan situasi yang ada. Tuan rumah bahkan juga harus main 10 orang setelah Alessandro Bastoni diganjar kartu merah dan gawang mereka kebobolan dua gol.

Gol-gol dari Musa Juwara dan Musa Barrow membawa Bologna membalikkan keadaan. Bologna pun mampu mempertahankan keunggulan ini hinnga akhir laga.

Inter pun gagal meraih poin penuh di kandang sendiri. Usai pertandingan, Conte merasa sangat kecewa dengan kekalahan yang diderita timnya.

“Tidak banyak yang bisa dikatakan karena apa yang terjadi cukup jelas, dan kami semua harus bertanggung jawab. Saya memiliki tanggung jawab terbesar, lalu para pemain. Kami memberikan hasil pertandingan ini kepada mereka, dan hal ini terjadi terlalu sering,” ujar Antonio Conte kepada Dazn dikutip dari Inter.it.

“Saya amat kecewa, dan saya harap para pemain merasakan hal yang sama. Kami harus mengevaluasi beberapa hal karena pertandingan tadi secara praktis sudah dimenangkan, kami seharusnya bisa mengamankannya."

Inter sempat mendapat peluang emas untuk mencetak gol di menit 62 setelah dapat tendangan penalti. Namun eksekusi Lautaro Martinez digagalkan oleh kiper Bologna, Lukasz Skorupski.

Conte pun dibuat heran dengan kekalahan ini. Dia tak mengerti kenapa Inter gagal memanfaatkan semua peluang yang ada.

"Saya kesulitan untuk menjelaskan apa yang terjadi: kami memiliki sebelas pemain di lapangan ketika bermain dengan sepuluh orang, sedang unggul, dan berkesempatan untuk mencetak gol kedua melalui titik putih," lanjutnya.

"Ketika penalti tersebut gagal dieksekusi, kami masih memimpin dan unggul jumlah pemain serta menguasai jalannya laga. Ini bukan kali pertama hal seperti ini terjadi. Saya sendiri menanyakan hal ini kepada diri sendiri, dan saya harap para pemain melakukan hal serupa.”(ZU)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda