Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Ingin Terobos Aturan, Sejak Awal Jannah Tahu Hijab Dilarang Dalam Judo

Ingin Terobos Aturan, Sejak Awal Jannah Tahu Hijab Dilarang Dalam Judo

Selasa, 09 Oktober 2018 14:56 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: bola.com

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ternyata Judoka Miftahul Jannah sudah mengetahui aturan larangan Hijab dalam Blind Judo. Namun  dia bersikeras untuk mengenakan hijab sebab ia menilai itu merupakan prinsip hidup. Dirinya pun menerima kenyataan bahwa dirinya didiskualifikasi.

Sebagaimana dilansir Detik.com, Miftah bercerita bahwa dirinya sudah tahu aturan pelarangan tersebut namun ia ingin membuat terobosan.

"Kalau kemarin, kan sebelumya Miftah sudah tahu, kalau untuk blind judo itu nggak boleh pakai hijab. Apalagi itu udah tertera di IJF (Federasi Internasional Judo), Miftah ingin menerobos itu semua," kata Miftah kepada wartawan di rumah dinas Menpora, Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Selasa (9/10/2018).

Penanggung jawab pertandingan judo Asian Para Games 2018, Ahmad Bahar, menyatakan ada aturan pertandingan judo tidak diperbolehkan memakai hijab saat masuk matras. Aturan itu sudah disosialisasikan saat technical meeting yang berlangsung Minggu (7/10).

Miftah mendapat kabar peraturan itu diterapkan dari pelatihnya. Namun, dia tetap ingin maju di pertandingan.


"Ketika di hari H, setelah pelatih ikuti technical meeting, salah satu pelatih kasih kabar ke Miftah. Miftah buat miftah ada kabar buruk. 'Apa sense?' Sense itu bilang, di pertandngan nanti itu tidak boleh pakai hijab karena dianggap sebagai pelindung di kepala," ujar Miftah.


Menanggapi peraturan itu, Miftah menganggap peraturan itu harus dijalani. Namun, dia pun memiliki prinsip yang harus dijalani pula. Miftahul Jannah sendiri berencana pindah ke cabang olahraga catur. Hal itu diungkapkan Miftahul  ketika diundang makan siang kepada Menpora di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Selasa (9/10).


 Miftahul Jannah didiskualifikasi karena menolak memenuhi aturan cabor judo di Asian Para Games, yakni melepas hijabnya. Keamanan menjadi alasan utama pelarangan tersebut. Miftahul, yang turun di blind judo kategori Low Vision diminta melepas hijab sebelum bertarung melawan Oyun Gantulga. Miftahul menolak memenuhi aturan tersebut dan dia harus menerima keputusan diskualifikasi. (Detik.com)


Keyword:


Editor :
AMPONDEK

riset-JSI
Komentar Anda