Disparpora Pidie Dukung Persiraja Gunakan Stadion Kuta Asan Sigli
Font: Ukuran: - +
Stadion Kuta Asan, Sigli. Foto: MC Aceh
DIALEKSIS.COM | Sigli - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pidie menyambut baik rencana tim Liga 2, Persiraja Banda Aceh untuk menggunakan Stadion Kuta Asan Sigli sebagai markas tim mengarungi Liga 2 2024/2025.
Hal itu dikatakan Kadisparpora Pidie, Edy Saputra. Menurutnya, di Pidie saat ini secara hiburan memang kurang.
"Kalau Persiraja berkandang di Pidie, tentu jadu keuntungan bagi kami, pertama tentu saja lebih dekat untuk nonton Persiraja di sini. Kami sangat mendukung," ujarnya.
Selain itu, menurut Edy Saputra, dengan adanya pertandingan di Pidie, secara langsung maupun tidak langsung juga akan mengangkat nama daerah ke nasional, karena kompetisi Liga 2 diikuti oleh tim seluruh Indonesia.
"Disparpora Pidie mendukung penuh. Kita tidak menginginkan hal buruk terjadi, maka dari itu, berharap soal keamanan nanti pasti ada SOP sesuai di Liga Indonesia. Selama ini, stadion hanya digunakan masyarakat untuk olahraga sore. Anak sekolah olahraga pagi. Tidak pernah digunakan lagi untuk event-event besar," sambungnya.
Sebelumnya, akhir pekan lalu manajemen tim Persiraja juga sudah melakukan survei untuk alternatif kandang Persiraja di Stadion Kuta Asan Sigli, andai kompetisi digulir bertepatan dengan PON Aceh-Sumut 2024. Sekretaris Umum, Rahmat Djailani bersama Manajer tim Ridha Mafdhul Gidong sudah bertemu dengan Kadisparpora Pidie.
"Saat ini kita sedang melakukan evaluasi tim musim lalu, dan menghubungi kembali pemain-pemain yang akan kita pertahankan. Beberapa memang sudah kita hubungi, tapi ada yang belum memberi jawaban akan bertahan di Persiraja atau tidak," kata Rahmat Djailani, Selasa (21/5/2024).
Terkait home-base Persiraja, manajemen tim saat ini belum bisa memutuskan sembari melihat perkembangan renovasi Stadion H. Dimurthala dan Stadion Harapan Bangsa. Jika perhelatan PON dimulai bersamaan dengan kick off kompetisi, Persiraja dipastikan akan menggunakan stadion di luar kota Banda Aceh yang memenuhi standar yang ditentukan PT LIB selaku operator kompetisi. (*)