Disnakermobduk Aceh dan PHRI Aceh Rapat Persiapan Akomodasi PON XXI
Font: Ukuran: - +
Rapat Disnakermobduk Aceh bersama PHRI Aceh melakukan pertemuan dan rapat persiapan akomodasi PON ke XXI di aula rapat Disnakermobduk Aceh. (Foto:: mc aceh)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh bersama Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Aceh melakukan pertemuan dan rapat persiapan akomodasi Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI di aula rapat Disnakermobduk Aceh.
Kadisnakermobduk Aceh, Akmil Husen SE MSi dalam rapat tersebut menyampaikan, PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara akan dilaksanakan pada 8-20 September 2024, diikuti 38 Provinsi, pembukaan akan dilaksanakan di Provinsi Aceh dan penutupan di Sumatera Utara.
Pemerintah Aceh melalui Disnakermobduk Aceh turut serta dalam menyiapkan akomodasi pada perhelatan nasional tersebut, maka dari itu perlu persiapan-persiapan yang harus difasilitasi akomodasinya, seperti kenyamanan kamar tidur, maupun fasilitas pendukung lainnya.
“Event ini akan menunjukkan bagaimana orang Aceh dapat melayani tamu yang datang dari berbagai daerah, tentunya bisa memberikan perspektif baru dan memastikan PON XXI/2024 terlayani dengan baik bagi tamu nusantara,” ujar Akmil, Selasa (20/2/2024).
Akmil berharap, kepada pihak perhotelan di Aceh untuk mengupgrade apabila ada fasilitas yang belum sesuai dengan sertifikasi dan sudah bisa dimulai dari sekarang, sehingga persiapan PON XXI/2024 dapat terlaksana dengan baik dan memberikan kenyaman bagi para tamu maupun atlet.
Sementara itu, Yusril, Ketua PHRI Aceh yang juga perwakilan dari pihak Hotel Kyriad, mengaku siap untuk berkontribusi dengan pemerintah Aceh dalam penyelenggaraan PON XXI/2024 nanti.
“Kami dari pihak hotel akan bekerja bersama-sama, ini bukan sekedar membantu Pemerintah Aceh tapi berkolaborasi bersama dan tentu ini juga memberikan peluang bisnis bagi kita dan harapannya mampu memutarkan roda ekonomi di Aceh, dengan adanya pelaksanaan PON ini para staf dan pelaku perhotelan mampu melayani tamu yang akan berhadir ke Aceh dengan menerapkan adat 'pemulia jame adat geutanyoe',” ujarnya. (InfoPublik)