Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Cerita Edward Nonton Bola Piala Dunia di Qatar

Cerita Edward Nonton Bola Piala Dunia di Qatar

Selasa, 20 Desember 2022 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Edward M Nur di Education City Stadium, Qatar. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Perhelatan akbar sepakbola piala dunia di Qatar secara resmi sudah selesai. Messi dan kawan-kawan berhasil menyabet gelar juara.  

Kesan yang ditinggal tak hanya tertuju kepada euforia yang tercipta, tetapi terdapat banyak pelajaran yang bisa diambil dan dikemas ulang terhadap bagaimana siapnya Qatar menjadi tuan rumah piala dunia.

Hal ini sebagaimana diceritakan Edward M Nur yang juga ikut menyaksikan pertandingan secara langsung di Qatar. Banyak hal menarik yang diceritakan Edward selama menonton sepakbola di sana. Salah satunya mengenai kesiapan fasilitas negara Qatar dalam mengurusi pelayanan tamu.

Edward bercerita, Qatar sebagai tuan rumah piala dunia menjamu tamu penonton dengan memberikan entry permit khusus event piala dunia, yaitu Hayya Card.

Ilustrasi Hayya Card. [Foto: Ist]Ilustrasi Hayya Card. [Foto: Ist]

Hayya Card ini memiliki banyak manfaat, yakni bisa dipakai untuk berangkat ke negara tujuan Qatar, dan juga bisa dipakai ke beberapa negara tetangga seperti Oman, Yordania, Dubai, Bahrain, Kuwait, Mesir, Arab Saudi bahkan bisa berumrah.

“Hayya Card ini semua visanya gratis, sehingga kemarin orang-orang yang menonton bola bisa jalan-jalan ke negara sekitar. Misal ke Saudi Arabia bisa sambil umrah sebentar. Kami kemarin nonton bola, alhamdulillah sempat umrah. Kemudian juga ke negara sekitar,” ujar Edward kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Selasa (20/12/2022).

Menurut Edward, efek yang ditimbulkan dari Hayya Card ini memiliki manfaat yang lebih luas untuk pertumbuhan ekonomi, tidak hanya untuk Qatar tetapi juga di beberapa negara sekitar.

Qatar sebagai tuan rumah piala dunia juga memberikan fasilitas VIP kepada tamu yang memiliki Hayya Card. Semua moda transportasi, seperti bus, kerata api gratis untuk dipakai.

Pengguna Hayya Card juga bisa memasuki beberapa ajang festival yang diadakan. Menurut cerita Edward, festival sepakbola piala dunia juga cukup meriah, ada layar raksasa untuk menonton bersama, bahkan disediakan juga pentas konser musik yang diisi oleh musisi dari berbagai negara.

“Saya melihat masyarakat Qatar ini betul-betul mampu menjadi penerima tamu yang sangat baik. Secara budaya dan perilaku, mereka betul-betul siap menerima tamu dari mancanegara,” jelas Edward.

Di samping itu, Edward bercerita bahwa pelayanan imigrasi ketika masuk Qatar juga begitu cepat dan dilayani dengan ramah. Pengurusan imigrasi di Qatar langsung berhadapan dengan teknologi tingkat tinggi.

“Kita tidak lagi berhadapan dengan petugas imigrasi, pelayanannya langsung dengan sistem biometrik. Semua difungsikan dengan teknologi,” ungkap Edward.

Berdasarkan cerita Edward, hal tak terduga juga terjadi di toilet umum di Qatar. Yang mana kebersihan toilet umum laksana toilet bintang lima bahkan ada beberapa toilet yang menyediakan AC.

“Orang kaya pun mungkin tidak pernah ada AC di kamar mandi. Tapi di Qatar ada. Dan saya yakin ini adalah salah satu perhelatan piala dunia yang tersukses. Luar biasa memang,” tuturnya.

Ketika berada di stadion sepakbola, Edward mengaku tak melihat adanya aparat seperti tentara ataupun kepolisian di dalam stadion. Tak ada aparat bersenjata di dalam stadion. Yang ada hanyalah polisi-polisi lalu lintas yang mengamankan arus lalu lintas. Masyarakat sipil yang dikedepankan untuk kesuksesan piala dunia.

“Kita merasa sangat nyaman dalam menikmati suasana di Qatar, suasana menonton bola betul-betul menjadi hiburan yang sangat luar biasa,” kata dia.

Harap Menular ke PON 2024

Aceh dan Sumatera Utara akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Edward menegaskan bahwa kegiatan nasional ini akan menjadi kesempatan besar bagi Aceh untuk menunjukkan kepada dunia bahwa inilah Aceh yang bersyariat, Aceh yang ramah kepada tamu, Aceh yang memiliki destinasi tempat-tempat wisata yang layak dikunjungi.

Penyampaian dakwah yang elegan dan menyentuh di Qatar. [Foto: Ist]Penyampaian dakwah yang elegan dan menyentuh di Qatar. [Foto: Ist]

“Ini menurut saya penting, orang-orang kita arahkan bukan datang untuk melihat pertandingan olahraga saja, tetapi juga bagaimana kita memanfaatkan kesempatan yang ada untuk pertumbuhan ekonomi daerah-daerah lain di Aceh,” ujar Edward.

“Mungkin sambil menunggu pertandingan, mereka bisa jalan-jalan ke Sabang, bisa bermain ke Pidie, ke Calang dan sebagainya. Dan ini harus didukung oleh beberapa fasilitas yang dikerjakan pemerintah daerah,” tambahnya.

Ia berharap agar kesuksesan Qatar sebagai tuan rumah piala dunia turut menular ke Pemerintah Aceh untuk menyukseskan PON 2024.(Akh)

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda