kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Carmen Lopez, Peselancar Putri Tunanetra Pertama Spanyol Incar Gelar Juara Dunia

Carmen Lopez, Peselancar Putri Tunanetra Pertama Spanyol Incar Gelar Juara Dunia

Kamis, 13 Desember 2018 17:39 WIB

Font: Ukuran: - +

Carmen Lopez Garcia, atlet selancar air putri tunanetra Spanyol, yang akan berkompetisi di turnamen ISA World Adaptive Surfing Championship, sedang berlatih bersama pelatihnya Lucas Garcia, di pantai Salinas, Spanyol (6/12). (Foto: reuters)

DIALEKSIS.COM | Spanyol - Carmen Lopez hanya bisa membayangkan lautan, tapi atlet tunanetra berusia 21 tahun dari Spanyol itu tampak nyaman berselancar air menaklukan ombak.

Mengikuti insting dan aba-aba siulan dari pelatihnya, Lopez berlatih keras untuk menjadi atlet putri Spanyol pertama yang berkompetisi di turnamen selancar air World Adaptive Surfing Championship di La Jolla, California, Rabu (12/12).

"Laut adalah tempat saya merasa damai dan bebas, seperti memang tempat saya," katanya sembari duduk di papan selancarnya setelah satu setengah jam berlatih di Teluk Biscay di utara Spanyol.

"Saya tidak berbeda dengan peselancar lainnya," kata Lopez, yang kehilangan pengelihatan sejak kecil karena Glaukoma Kongenital. Glaukoma kongenital adalah kerusakan saraf optik akibat tekanan cairan di sekitar mata. Biasanya terdiagnosis saat kelahiran.

Penyelenggaraan keempat Turnamen La Jolla untuk pertama kalinya menggelar kompetisi atlet tunanetra perempuan pada grup peselancar difabel. Lopez akan mewakili Spanyol.

Beberapa rekan atlet selancar tunanetra senegara Lopez, Aitor Francesena atau Derek Rabelo asal Brazil, sudah menjadi legenda dalam cabang olahraga itu. Dan Lopez, yang baru mulai berselancar air beberapa bulan lalu, punya target ambisius.

Setelah turnamen La Jolla, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Selancar Internasional (ISA), target Lopez selanjutnya adalah berkompetisi di Paralimpiade 2024. ISA sudah berkampanye agar selancar menjadi olahraga paralimpiade. (ft/voa Ind)
Keyword:


Editor :
Indri

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda