BMKG Siap Amankan Cabor Udara di PON 2024 dengan Informasi Cuaca Khusus
Font: Ukuran: - +
Reporter : Rizkita Gita
Petugas BMKG sedang melihat informasi cuaca (Dialeksis.com/Rizkita)
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Malikussaleh siap mensukseskan perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh - Sumut, melalui kanal informasi khusus yang akurat dan lengkap kepada panitia dan atlet selama kegiatan berlangsung baik itu saat latihan maupun pertandingan.
“Kebetulan kita juga panitia, selama latihan sampai pertandingan kita intens memberikan informasi perkiraan cuaca, apalagi ini kan cabor aerosport paramotor dan terbang layang jadi berhubungan dengan udara jadi kita siap berikan informasi perkiraan cuaca,” kata Forecaster On Duty BMKG Malikussaleh, Kharendra Muiz kepada Dialeksis.com Senin (26/8/2024).
Kata Kharendra, menurut dia, informasi perkiraan cuaca akan diperbarui mulai dari jelang pembukaan saat latihan, pertandingan hingga penutupan PON di Bandara Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara.
“Untuk prediksi prakiraan cuaca tiga hari kedepan di daerah Aceh Utara dominan cerah dan berawan. Kondisi cuaca bervariasi terkadang mendung dan cerah, terlebih saat ini musim pancaroba dan secara umum dari pagi hingga sore cuaca cukup kondusif,” terangnya.
Menurut dia, saat ini sedang memasuki peralihan musim dan di Aceh Utara musim hujan itu terjadi pada Oktober nanti. Hanya saja di pertengahan September kondisi angin lebih kencang dari biasanya.
Artinya, perkiraan hari ini kecepatan angin di daratan sendiri berhembus sekira 5 hingga 18 kilometer per jam, dan kondisi tersebut masih normal. Dengan kondisi cuaca saat ini menurut ia, sudah mendukung dalam melakukan latihan. Disisi lain petugas BMKG akan memberikan informasi terbaru soal kondisi angin per tiga jam sekali.
Disisi lain pihaknya menambahkan, sementara perkiraan cuaca di laut kecepatan angin berkisar 8 hingga 20 kilometer per jam, dengan tinggi gelombang 0,1 hingga 0,7 meter, artinya masih aman untuk bagi aktivitas nelayan selama di laut.
“Dengan tinggi gelombang yang relatif aman, masyarakat dan nelayan bisa melakukan aktivitas di laut,” pungkasnya.