Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / Antusiasme Warga Banda Aceh terhadap Badminton Kian Menggeliat

Antusiasme Warga Banda Aceh terhadap Badminton Kian Menggeliat

Senin, 27 Januari 2025 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Nahrawi Noerdin disapa akrab Toke Awi, pemilik Hall Badminton PB. Pasha Jaya. Foto: KBA.ONE, Komar


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ibu kota provinsi Aceh Banda Aceh semakin mengukuhkan dirinya sebagai kota yang menjadikan badminton salah satu olahraga favorit. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah lapangan badminton yang tersebar di berbagai wilayah. Berdasarkan data Dialeksis, tercatat lebih dari 12 lapangan badminton yang aktif digunakan masyarakat, di antaranya Hall Badminton PB. Pasha Jaya, Diaz Sports Centre, Ampon Sports Center, AHK Badminton, Qais Sport Center, hingga GOR Budha Tzu Chi Panteriek.

Maraknya fasilitas ini sejalan dengan tren positif meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga yang menjadi kebanggaan Indonesia ini. Semangat yang ditunjukkan masyarakat Banda Aceh membuka peluang besar untuk pengembangan badminton sebagai salah satu unggulan daerah, baik dari sisi partisipasi masyarakat maupun pembinaan atlet.

Kondisi tersebut direspon Nahrawi Noerdin disapa akrab Toke Awi, pemilik Hall Badminton PB. Pasha Jaya, menyampaikan pandangannya terkait perkembangan badminton di Banda Aceh. Ia menilai, potensi besar ini perlu mendapat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak.

“Badminton bukan sekadar olahraga, tetapi juga medium yang memperkuat persatuan dan membangun karakter masyarakat, khususnya generasi muda. Melihat antusiasme ini, saya optimistis Banda Aceh dapat melahirkan atlet berbakat yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional,” kata Nahrawi kepada Dialeksis saat dihubungi, Senin (27/01/2025).

Menurutnya, salah satu kunci utama untuk memaksimalkan potensi ini adalah kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta.

Ia menekankan pentingnya penyediaan fasilitas yang berkualitas, program pembinaan yang berkesinambungan, serta dukungan berupa apresiasi dan insentif bagi atlet-atlet muda.

“Semakin besar dukungan yang diberikan, semakin besar pula peluang kita untuk mencetak juara yang tidak hanya membawa nama baik Banda Aceh, tetapi juga menjadi kebanggaan bangsa di panggung dunia,” tambahnya.

Selain dukungan fasilitas, Nahrawi juga menyoroti pentingnya membangun ekosistem pembinaan atlet yang lebih terarah.

Dirinya mengusulkan agar pemerintah daerah turut menggandeng akademisi dan praktisi olahraga untuk menyusun program pelatihan yang berbasis pada data dan riset.

“Kita perlu investasi dalam pembinaan usia dini, pelatih profesional, hingga turnamen yang rutin digelar untuk mengasah kemampuan atlet. Ini adalah upaya jangka panjang yang akan membawa hasil nyata,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur olahraga tidak hanya sebatas menyediakan lapangan, tetapi juga memastikan akses yang terjangkau bagi masyarakat.

“Semua kalangan, baik anak-anak, remaja, hingga dewasa, harus memiliki kesempatan yang sama untuk memanfaatkan fasilitas ini. Dengan begitu, kita dapat menjaring lebih banyak talenta potensial,” tuturnya.

Nahrawi juga mengajak masyarakat untuk berkontribusi langsung dalam mendukung perkembangan badminton di Banda Aceh. Dukungan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti memanfaatkan fasilitas yang ada, menginisiasi turnamen lokal, hingga memberikan apresiasi kepada atlet-atlet muda.

“Kami percaya bahwa kebangkitan badminton di Banda Aceh memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat. Dengan bersama-sama, kita tidak hanya menciptakan atmosfer yang mendukung, tetapi juga membangun generasi yang lebih sehat, disiplin, dan kompetitif,” katanya.

Ia menutup dengan pernyataan yang menggugah semangat seluruh elemen masyarakat Banda Aceh.

“Badminton adalah olahraga yang telah membawa harum nama Indonesia di mata dunia. Dengan semangat dan kerja keras bersama, saya yakin Banda Aceh bisa menjadi salah satu pusat pengembangan badminton di Tanah Air. Mari kita jadikan olahraga ini sebagai identitas kebanggaan kota kita,” pungkas Nahrawi.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI