Alasan Cristiano Ronaldo Bakal Menang Atas Neymar di Santiago Bernabeu
Font: Ukuran: - +
Pembuktian siapa yang terbaik di antara Cristiano Ronaldo dan Neymar akan tersaji saat Real Madrid menjamu Paris Saint-Germain. (AP/Francisco Seco)
DIALEKSIS.COM-Real Madrid akan menghadapi Paris Saint-Germain pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2017-2018 di Santiago Bernabeu, Rabu (14/2/2018) atau Kamis (15/2/2018) dini hari WIB. Duel ini juga akan menjadi pembuktian siapa yang terbaik di antara Cristiano Ronaldo dan Neymar.
Ronaldo bakal menyambut laga kontra PSG dengan semangat tinggi setelah mencetak hattrick saat Los Merengues mengalahkan Real Sociedad 5-2 dalam laga lanjutan La Liga, akhir pekan lalu. Hattrick ke gawang Real Sociedad itu juga menjadi yang pertama bagi kapten timnas Portugal tersebut pada musim ini.
Striker berusia 33 tahun ini menjalani tahun yang kurang menyenangkan sepanjang musim ini. Ronaldo tidak tampil sebagus beberapa musim sebelumnya bersama Real Madrid.
Mantan pemain Manchester United itu baru mencetak 23 gol sepanjang musim ini. Bahkan, Ronaldo baru mencetak 11 gol di La Liga, terpaut sembilan gol dari Lionel Messi yang sudah menjaringkan 20 gol bersama Barcelona.
Sedangkan Neymar menjelma sebagai bagian penting Les Parisiens sejak didatangkan dari Barcelona pada musim panas lalu. Kini, striker berusia 26 tahun berstatus topscorer sementara PSG bersama Edinson Cavani karena sama-sama telah mengoleksi 28 gol di semua kompetisi.
Selain produktif untuk urusan mencetak gol, Neymar juga mampu menjalankan peran sebagai pemain yang menjadi kunci dari permainan tim asuhan Unai Emery. Neymar merupakan penentu arah permainan tim ibu kota Prancis dan telah mengemas 16 assist.
Namun demikian, Cristiano Ronaldo lebih difavorikan untuk memenangi pertarungan melawan Neymar? Apa alasannya Berikut lima alasannya seperti dilansir Sportskeeda:
Real Madrid - Mengeluarkan 6,2 juta poundsterling per pekan. (AP/Francisco Seco)
Real Madrid bukan hanya tim paling sukses sepanjang sejarah Liga Champions, namun juga tim dengan rekor yang sulit disamai oleh tim manapun.
Los Merengues memenangi dua edisi terakhir Liga Champions dan meraih tiga gelar dari empat edisi terakhir turnamen paling elite di benua Biru. Tim ibu kota Spanyol itu juga minimal lolos ke semifinal dalam tujuh musim terakhir.
Real Madrid juga merupakan klub yang selalu bisa meningkatkan performa mereka di Liga Champions walau tampil tidak meyakinkan di kompetisi domestik, seperti yang terjadi di musim ini.
Selain itu, Real Madrid sangat berpengalaman dan konsisten menunjukkan penampilan yang bagus di Liga Champions. Fakta itu membuat Ronaldo memiliki keuntungan lebih besar dibandingkan Neymar.
Striker Real Madrid, Cristiano Ronaldo, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Real Sociedad pada laga La Liga di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (10/2/2018). Real Madrid menang 5-2 atas Real Sociedad. (AP/Francisco Seco)
Saat performanya di kompetisi domestik sempat menuai pertanyaan, Ronaldo tetap mampu mencetak sembilan gol di penyisihan grup Liga Champions. Ronaldo bahkan membuat rekor dengan selalu mencetak gol dalam enam laga di penyisihan grup.
Total, Ronaldo sudah mengemas 115 gol di kompetisi ini. Musim lalu, Ronaldo mencetak 10 gol sepanjang fase gugur, termasuk hattrick melawan Atletico Madrid dan Bayern Munchen.
Neymar memang kerap menampilkan performa apik saat masih berkostum Barcelona dan satu di antaranya saat tim Catalan membuat comeback luar biasa melawan klub yang dia perkuat saat ini, PSG, pada babak 16 Besar Liga Champions musim lalu.
Namun, Neymar tidak bisa tampil konsisten dan muncul sebagai sosok penentu seperti yang kerap diperlihatkan Ronaldo selama ini di Real Madrid.
Gelandang Paris Saint-Germain, Angel Di Maria (Twitter PSG)
PSG saat ini kukuh di puncak klasemen Ligue 1 dengan keunggulan 12 poin atas AS Monaco yang menempati posisi kedua klasemen sementara. Meski superior di kompetisi domestik, level permainan dari PSG masih menuai pertanyaan.
Kedatangan Neymar dan Kylian Mbappe memang memberikan tambahan kekuatan di lini serang, namun perbaikan di beberapa sektor selain lini depan terbilang minim. PSG bisa dikatakan tidak lebih kuat dibandingkan musim lalu saat mereka disingkirkan Barcelona pada babak 16 besar Liga Champions.
Dua pertandingan melawan Bayern Munchen di penyisihan grup bisa menjadi bukti dari tidak konsistennya PSG. Les Parisiens mampu menang telak 3-0 di kandang, namun saat tandang ke markas Bayern, PSG justru takluk 1-3.
Pelatih Paris Saint-Germain, Unai Emery, memastikan para suporter tetap mendukung Neymar karena mereka sangat mencintai sang pemain. (AFP/Christophe Simon)
Posisi bermain Ronaldo sudah jauh mengalami perubahan. Kapten timnas Portugal itu sudah berubah dari pemain yang menempati posisi winger menjadi pemain nomor 9 di dalam tim.
Tugas Ronaldo saat ini di Real Madrid bisa dikatakan hanya mencetak gol. Selama kapten timnas Portugal ini mencetak gol, tempatnya di tim akan tetap aman dan kemenangan Real Madrid akan bergantung pada kemampuan mencetak golnya.
Khusus untuk Neymar, standarnya lebih tinggi dibandingkan Ronaldo. Dia bukan hanya dituntut mencetak gol, namun juga mengkreasi peluang untuk menciptakan gol.
Neymar sedang dalam masa emas kariernya dan ekspektasi, entah adil atau tidak, dia harus mampu mengarahkan serangan tim, seperti yang dilakukan oleh Lionel Messi di Barcelona.
Untuk mengalahkan Neymar, Ronaldo hanya harus mencetak beberapa gol sekaligus membawa Real Madrid lolos ke babak berikutnya. Sedangkan untuk mengalahkan Ronaldo, Neymar harus membawa timnya yang kerap tampil mengecewakan di Liga Champions.
Striker Real Madrid, Cristiano Ronaldo, berusaha melewati pemain Real Sociedad, Raul Navas, pada laga La Liga di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (10/2/2018). Real Madrid menang 5-2 atas Real Sociedad. (AP/Francisco Seco)
Ronaldo sering memperlihatkan rasa frustrasinya di lapangan saat rekan setim tidak memberikan bolanya kepadanya di kotak penalti. Namun demikian, dia jarang menumpahkan kekesalan itu dengan melakukan konfrontasi dengan pemain lawan.
Di sisi lain, Neymar memiliki rekam jejak yang buruk dan kerap bermasalah dengan pemain lawan. Bahkan, dia menerima 12 kartu kuning dan satu kartu merah di semua kompetisi bersama Barcelona musim lalu. Sedangkan musim ini, Neymar sudah mengantongi lima kartu kuning dan satu kartu merah bersama PSG.
Neymar juga seringkali bermain terlalu egois saat segala sesuatunya tidak berjalan sesuai dengan keinginan.
Dua pertandingan melawan Real Madrid tidak diragukan lagi merupakan tantangan terbesar yang dihadapi Neymar sejak memutuskan pindah ke PSG pada musim panas lalu.(BS)
(liputan6.com)