Senin, 16 Juni 2025
Beranda / Gaya Hidup / Olah Raga / 440 Peserta dari 13 Negara Ikuti 2nd SEA Hapkido Championship 2025 di Yogyakarta

440 Peserta dari 13 Negara Ikuti 2nd SEA Hapkido Championship 2025 di Yogyakarta

Minggu, 15 Juni 2025 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pembukaan resmi kejuaraan berlangsung megah dan sakral dengan pemukulan gong simbolis oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, yang sekaligus menandai dimulainya ajang prestisius. [Foto: Humas KONI Pusat]


DIALEKSIS.COM | Yogyakarta - Suasana penuh semangat dan semarak mewarnai Student Center Universitas Atma Jaya Yogyakarta, tempat digelarnya 2nd South East Asia Hapkido Championship 2025. Kejuaraan bela diri internasional ini diikuti oleh 440 atlet dari berbagai negara Asia Tenggara dan mancanegara, termasuk Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Kamboja, Thailand, Filipina, Vietnam, serta Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, India, hingga Meksiko.

Pembukaan resmi kejuaraan berlangsung megah dan sakral dengan pemukulan gong simbolis oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, yang sekaligus menandai dimulainya ajang prestisius ini.

“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi atas kerja keras Pengurus Pusat Hapkido Indonesia (PP.HI), Pemerintah Daerah DIY, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, serta semua pihak yang telah berkolaborasi dengan luar biasa,” ujar Marciano dalam sambutannya pada Sabtu (14/6/2025).

Ia menyampaikan rasa bangga atas penyelenggaraan event bertaraf internasional ini dan berharap Hapkido dapat terus berkembang serta menembus ajang olahraga internasional.

“Saya berharap kualitas Hapkido dapat terus ditingkatkan, sehingga suatu hari nanti bisa masuk dalam cabang resmi SEA Games, Asian Games, bahkan Olimpiade,” imbuhnya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Hapkido Indonesia (PP.HI), Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo, menyatakan bahwa kejuaraan ini merupakan bagian dari strategi besar untuk mendorong agar Hapkido dapat dipertandingkan di SEA Games.

“Kejuaraan ini adalah embrio bagi Hapkido menuju SEA Games. Kami ingin Hapkido tampil minimal sebagai cabang ekshibisi terlebih dahulu,” tegas GBPH Prabukusumo.

Menurutnya, dengan semakin luasnya partisipasi negara-negara Asia dan luar Asia, ekosistem Hapkido di kawasan ASEAN kini semakin solid dan potensial untuk masuk kalender olahraga regional resmi.

Dukungan Penuh Pemerintah dan Internasional

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Gubernur DIY sekaligus Ketua Umum KONI DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Sri Paduka Paku Alam X, menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan ajang ini.

“Saya berharap kejuaraan ini tidak hanya menjadi panggung prestasi semata, tapi juga menjadi ruang pertemuan nilai-nilai ketimuran, yang menjunjung kehormatan, saling menghargai, dan persaudaraan,” tuturnya.

Dukungan juga datang dari President World Hapkido Martial Arts Federation (WHMAF), Grandmaster Prof. Choi Don Oh, yang hadir langsung di lokasi pertandingan. Ia menegaskan pentingnya kejuaraan regional seperti ini untuk memperluas pengaruh Hapkido di panggung internasional.

Sebagai bentuk penghormatan, Grandmaster Choi bahkan menganugerahkan sabuk hitam kehormatan kepada sejumlah tokoh penting, di antaranya:, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman “ Ketum KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Dr. Suwarno “ Waketum I KONI Pusat, KGPAA Paku Alam X “ Ketum KONI DIY, KPH Indro Kusumo “ Tokoh budaya dan pendukung olahraga

Meski digelar dalam nuansa kompetitif, kejuaraan ini juga menjadi momen kebersamaan antar bangsa. Pertemuan antar atlet dan ofisial dari berbagai latar budaya memberi warna tersendiri. Tidak sedikit atlet yang memanfaatkan waktu di luar pertandingan untuk mengenal budaya Yogyakarta, termasuk mengunjungi Keraton, Malioboro, dan mencicipi kuliner lokal.

Dengan partisipasi 13 negara dan dukungan dari lembaga olahraga nasional dan internasional, 2nd South East Asia Hapkido Championship 2025 membuktikan bahwa Yogyakarta bukan hanya kota budaya, tapi juga panggung olahraga dunia.

Kejuaraan ini menjadi simbol kemajuan Hapkido sebagai seni bela diri yang tak hanya menekankan teknik, tetapi juga filosofi ketimuran yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan kehormatan. [*]

 
Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI