kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / WHO Ingatkan, Indonesia Belum Lepas Dari Covid-19

WHO Ingatkan, Indonesia Belum Lepas Dari Covid-19

Kamis, 23 September 2021 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

WHO. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengingatkan kondisi pandemi virus corona (covid-19) di Indonesia yang masih belum keluar dari zona bahaya kendati penambahan kasus harian covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir.

Senior Adviser to WHO Director General Diah Saminarsih mewanti-wanti ancaman gelombang ketiga di Indonesia lantaran mobilitas masyarakat mulai meningkat lagi bahkan menyerupai kondisi sebelum pandemi covid-19 menjangkiti Indonesia.

"Kalau sekarang Indonesia dalam kondisi kasus yang turun, harus diingat bahwa angka itu adalah jumlah orang yang sakit, dan orang yang sakit itu tetap membutuhkan resources, kemudian tetap masih ada banyak orang yang meninggal," kata Diah dalam acara daring, Rabu (22/9).

Karena itu, Kata Diah, Artinya, sama sekali belum keluar dari bahaya dan belum selesai sebenarnya.

Untuk itu, ia meminta agar pemerintah tidak melonggarkan banyak kebijakan di tengah penurunan kasus covid-19 di Indonesia.

Selain itu, capaian vaksinasi yang belum maksimal dan merata di seluruh penjuru daerah dan kriteria sasaran vaksinasi menurutnya juga akan menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi Indonesia apabila memang bakal mengalami lonjakan covid-19 gelombang ketiga.

Perihal mobilitas warga yang kembali meningkat pun telah diakui Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi. Nadia menyoroti tingginya jumlah mobilitas warga Indonesia khususnya di Pulau Jawa akhir-akhir ini.

Ia menyebut, kenaikan akses pergerakan warga itu terlihat sangat menonjol dibandingkan semasa PPKM darurat awal Juli ataupun PPKM level 1-4 pada awal Agustus lalu.

Nadia menyebut, tingkat mobilitas warga di berbagai tempat publik seperti tempat rekreasi dan ritel sudah menyerupai grafik mobilitas yang terjadi pada kondisi pra-pandemi. Sebagai informasi kasus covid-19 di Indonesia pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020.

Nadia juga meminta pemerintah daerah agar kembali mengaktifkan dan mengoptimalkan peran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 level mikro untuk memberikan edukasi dan pengawasan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) covid-19 kepada masyarakat.

Sementara itu, pemerintah pusat menurutnya akan berupaya memaksimalkan program vaksinasi covid-19 nasional, serta menggenjot strategi testing dan tracing sebagai upaya menekan potensi lonjakan kasus covid-19 di Tanah Air. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda