kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Wanita Bercadar Ini Miliki 70 Anjing dan Minta Bantuan Hotman Paris

Wanita Bercadar Ini Miliki 70 Anjing dan Minta Bantuan Hotman Paris

Minggu, 14 Maret 2021 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Perempuan berhijab dengan cadar yang dikenal sebagai pemelihara 70 anjing liar, Hesti Sutrisno, meminta kepada pengacara senior Hotman Paris Hutapea untuk memberikan bantuan hukum apabila protes warga berlanjut.

Hesti pada Jumat (13/3) mengalami penolakan sejumlah kelompok yang mengaku sebagai warga setempat. Sekelompok orang itu merasa terganggu dengan keberadaan puluhan anjing di shelter yang berada di lahan pribadi milik Hesti.

"Jadi kalau ada bantuan hukum seperti Pak Hotman Paris mungkin atau siapapun, saya minta tolong nanti dibantu jika jadi perkara ya. Saya sudah tanya-tanya begitu, hanya saya kan tidak punya banyak uang," kata Hesti saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (13/3).

Hesti juga mengaku untuk saat ini dirinya masih khawatir apabila sekelompok warga itu kembali mendatangi shelter miliknya. Meski tidak ada aksi anarkis, namun Hesti menyebut ada potensi kejadian mengarah anarkisme pada Jumat kemarin itu.

"Saya juga jaga disini terus, soalnya takut ada warga yang menengok begitu kan karena kemarin ramai-ramai. Maklum di perkampungan kan biasanya seperti itu," kata dia.

Perempuan berusia 41 tahun ini pun merasa dirinya tidak menyalahi aturan. Sebab, niatnya mendirikan shelter anjing adalah untuk mengurusi kawanan anjing liar yang ia jumpai di jalanan.

Selain itu, Hesti menyebut lokasi shelter anjing miliknya jauh dari pemukiman warga. Mayoritas anjing yang berada di shelternya menurutnya juga berasal dari anjing-anjing warga setempat yang tak sempat terawat.

Adapun untuk pendanaan kebutuhan makan dan vaksinasi anjing didapatkannya dari penjualan keripik, serta beberapa donatur yang memberikan pendanaan untuk rumah singgahnya itu.

"Saya bukan teroris, penjahat, bandar narkoba, jual anjing, atau bahkan jagal. Makanya saya tidak mengerti kenapa kejadian seperti ini terjadi lagi. Dulu di Pamulang berakhir mediasi, kalau yang ini sepertinya malah dari satu orang begitu yang, maaf, saya kasarnya menyebut preman," tutur Hesti.

Pada April 2018 lalu, Hesti juga sempat diprotes tetangganya kala ia menetap di Pamulang, Tangerang Selatan. Kediaman Hesti pun sempat diamankan oleh pihak kepolisian saat itu. Namun protes tersebut dilaporkan telah rampung dan berujung pada mediasi.[CNN Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda