Wamenkominfo Dorong Pertumbuhan Startup dan Dukung Ekspansi Usaha ke Luar Negeri
Font: Ukuran: - +
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria.
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah Indonesia terus mendorong pertumbuhan ekosistem startup sebagai langkah strategis dalam memperkuat ekonomi digital nasional. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, memberikan dukungan penuh bagi startup Indonesia untuk melakukan ekspansi usaha ke luar negeri.
Dalam era transformasi digital yang semakin pesat, ekosistem startup telah membuktikan potensinya dalam mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Pemerintah menyadari peran penting startup sebagai motor penggerak ekonomi digital dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan mereka.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, mengungkapkan bahwa dukungan penuh diberikan kepada para startup Indonesia yang berminat untuk melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri. Pemerintah siap memberikan bantuan dan fasilitas yang dibutuhkan, termasuk dalam hal regulasi, konektivitas, dan promosi, untuk membantu startup Indonesia meraih peluang pasar internasional.
“Izinkan saya untuk mengatakan bahwa saya bangga dengan pencapaian dan penyelesaian oleh Privy sebagai startup yang memberikan layanan otoritas sertifikat melalui penyedia tanda tangan elektronik pertama yang berekspansi ke luar negeri,” kata Nezar Patria usai Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic di Kantor Privy, Kemang Jakarta, Senin (24/07/2023).
Wamenkominfo berharap langkah progresif itu akan diikuti startup digital lain dari Indonesia. Menurut Wamen Nezar Patria, Sydney merupakan salah satu pusat bisnis dan ekonomi terbesar di Australia.
“Saya yakin masih banyak perusahaan startup Indonesia berkualitas yang mampu memberikan pelayanan terbaik dan lengkap dengan berbagai startup dari negara lain,” ungkapnya.
Wamenkominfo menyatakan ekspansi usaha ini akan dapat meningkatkan kualitas kerja sama di sektor digital antara Indonesia dan Australia.
“Kami berharap proses perluasan menuju daerah dapat difasilitasi dengan lebih efektif dan target pelanggan dapat lebih percaya diri dalam menggunakan produk otoritas bersertifikat yang ditawarkan oleh Privy di Indonesia,” tandasnya.
CEO Privy Marshall Pribadi menyatakan apresiasi kepada Pemerintah atas dukungan yang diberikan sejak awal pendirian usaha. Menurutnya, startup sangat terbantu dengan cara kerja Kementerian Kominfo melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan dampak penggunaan tanda tangan elektronik termasuk aspek faktor keamanan data.
“Tandatangan elektronik itu cara kerjanya bagaimana dan bisa memastikan keamanan dokumen, memastikan legalitas dokumen itu Kominfo benar-benar roadshow dari kota ke kota, dari lembaga ke lembaga. Jadi Privy tidak berjuang sendiri untuk mengedukasi pasar tentang tanda tangan elektronik dan sertifikasi ini,” tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan. Sementara Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic didampingi Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams.