Wamen Nezar Patria Pamer 198 Startup dalam Forum Global Etika AI
Font: Ukuran: - +
Wamen Kominfo Nezar Patria memperkenalkan ada sebanyak 198 startup atau perusahaan rintisan asal Indonesia yang menggunakan AI dalam sesi Ministers’ Closed Consultations on the Interim Report of the UNSG’s High Level Advisory Body on AI, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Minggu (4/2/2024). [Foto: Humas Kominfo]
DIALEKSIS.COM | Slovenia - Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan startup atau perusahaan rintisan yang telah menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Perusahaan rintisan itu memanfaatkan teknologi mesin pembelajaran, pemrosesan bahasa alami untuk mengembangkan layanan kepada masyarakat.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria memperkenalkan ada sebanyak 198 startup atau perusahaan rintisan asal Indonesia yang menggunakan AI.
"Saya ingin menyampaikan bahwa sebagai negara yang memiliki 198 perusahaan rintisan yang telah menggunakan AI hingga Juni 2023," tuturnya dalam sesi Ministers’ Closed Consultations on the Interim Report of the UNSG’s High Level Advisory Body on AI, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Minggu (4/2/2024).
Kementerian Kominfo memberikan dukungan penuh bagi tumbuh kembang startup lokal yang inovatif dan kreatif. Salah satunya dengan pendampingan melalui Program 1000 Startup Digital, Startup Studio dan menghubungkan pengelola startup dengan calon investor melalui HUB.ID.
Beberapa startup digital yang pernah dikunjungi Wamenkominfo antara lain Feedloop AI, Evermos, dan eFishery yang beroperasi dari Bandung, Jawa Barat.
Kementerian Kominfo juga menyelenggarakan pelatihan yang berkaitan dengan teknologi AI dan Internet of Things bagi calon talenta digital melalui Program Digital Talent Scholarship.
Wamen Nezar Patria menyatakan penggunaan teknologi AI di Indonesia meningkat karena optimisme masyarakat dalam mengadopsi teknologi digital.
“Negara Indonesia warganya termasuk yang paling optimis dalam hal penggunaan AI,” tandasnya. [*]