Untuk Kabinet Baru, Jokowi Diminta Ganti Menteri-menteri Ini
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pengajar politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedillah Badrun berpendapat Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus mengganti Sri Mulyani, Luhut Binsar Panjaitan, Rini Soemarno, dan Wiranto dari jabatan menteri dalam kabinet baru Jokowi. "Pak Jokowi mesti menyadari pemerintahan lima tahun lalu tidak baik-baik saja, tidak terlalu membanggakan prestasinya," kata Ubed dalam diskusi Dinamika Politik Jelang Penyusunan Kabinet di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu, 12 Oktober 2019.
Ubed mengatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani perlu diganti karena tidak terlalu berprestasi dalam menangani persoalan ekonomi. Selain Sri Mulyani, menteri-menteri ekonomi lainnya juga harus dievaluasi. Sebab, kata Ubed, Indonesia telah gagal memanfaatkan perang dagang AS-Cina. Bahkan, pertumbuhan ekonomi melemah.
"Jujur saja kita kalah dengan Vietnam dalam merespons perang dagang AS-Cina. Itu angka pertumbuhan Vietnam naik sementara kita melemah." Menurut Ubed, masih banyak ekonom-ekonom yang memiliki karakter mirip Sri Mulyani, namun dengan visi yang berbeda.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B. Panjaitan dan Menteri BUMN Rini Soemarno harus diganti dengan sosok yang baru. Meski Luhut memiliki jasa besar dalam sejarah energi di Indoneisa, tapi ia dianggap sudah tidak layak karena ada banyak masalah tentang ekspor di bidang energi. "Kita perlu orang-orang baru yang segar yang memberi energi bagi optimisme bangsa menghadapi masa depan," ujarnya.
Akan halnya Wiranto perlu diganti karena memiliki banyak kegagalan sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Salah satu bentuk kegagalannya dalam kabinet lama adalah banyaknya anak negeri yang meninggal dalam kerusuhan di Papua, kerusuhan saat pemilu, dan demonstrasi menolak sejumlah rancangan undang-undang. (im/tempo)