Sabtu, 26 April 2025
Beranda / Berita / Nasional / Tunjangan Serdos Dosen Unaya Ditahan, Dr Iswadi Minta Mendiktisaintek Turun Tangan

Tunjangan Serdos Dosen Unaya Ditahan, Dr Iswadi Minta Mendiktisaintek Turun Tangan

Jum`at, 25 April 2025 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Dr. Iswadi, M.Pd., pendiri Pejuang Pendidikan Indonesia, menilai bahwa Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Brian Yuliarto, perlu turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan tunjangan serdos Dosen Unaya yang ditahan. [Foto: HO/dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Universitas Abulyatama (Unaya) di Aceh tengah menghadapi krisis internal yang berdampak pada kesejahteraan dosen. Tunjangan Sertifikasi Dosen (Serdos) yang menjadi hak para pengajar ditahan, memicu keresahan di kalangan akademisi. 

Dr. Iswadi, M.Pd., pendiri Pejuang Pendidikan Indonesia, menilai bahwa Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Brian Yuliarto, perlu turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini.  

Menurutnya, peran Mendikbudristek sangat penting dalam memastikan bahwa hak-hak dosen, termasuk tunjangan Serdos, dapat diterima tepat waktu dan tanpa hambatan administratif.

"Penahanan tunjangan Serdos tidak hanya berdampak pada kesejahteraan dosen, tetapi juga berpotensi menurunkan kualitas pendidikan di Universitas Abulyatama. Dosen yang tidak menerima tunjangan mereka mungkin akan kehilangan motivasi dan semangat dalam menjalankan tugas mengajar. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas pengajaran dan pembelajaran yang diterima oleh mahasiswa," sebut Dr Iswadi pada Jumat (25/4/2025).

Isu serupa juga dihadapi oleh dosen ASN di wilayah Aceh. Ikatan Keluarga Dosen PNS Perguruan Tinggi Swasta (Ikasentis) Aceh telah mengirimkan surat kepada Presiden Prabowo Subianto dan Mendikbudristek, menuntut agar tunjangan kinerja (Tukin) segera direalisasikan. Mereka menekankan bahwa pembayaran Tukin harus dilakukan secara transparan dan adil, tanpa membedakan status sertifikasi dosen atau klasterisasi kampus. Kebijakan yang tidak adil dapat memengaruhi seluruh dosen ASN, baik yang telah maupun yang belum memperoleh Serdos. 

Sebagai pemangku kebijakan di sektor pendidikan tinggi, Mendikbudristek Brian Yuliarto memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa administrasi pendidikan berjalan lancar dan profesional. Intervensi dari kementerian diperlukan untuk menyelesaikan konflik internal di Universitas Abulyatama dan memastikan bahwa hak-hak dosen, termasuk tunjangan Serdos, dapat diterima sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dr. Iswadi berharap bahwa dengan adanya perhatian dari Mendikbudristek, masalah yang dihadapi oleh Universitas Abulyatama dapat segera diselesaikan. Ia juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang di perguruan tinggi lain di Aceh. Pendidikan yang berkualitas hanya dapat terwujud jika para pendidik mendapatkan dukungan yang memadai, baik dari segi materi maupun administratif.

"Masa depan pendidikan di Aceh sangat bergantung pada komitmen semua pihak, termasuk pemerintah, yayasan, dan perguruan tinggi, untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan akademik yang kondusif dan profesional," jelasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI